menggeledah saku dan ranselmu yang terletak di pangkuan
menguliti harga diri yang selama ini kau bangga-banggakan
mencampakkannya dalam gelap terowongan,
hampir kau terlompat andai tak ingat
pada gadis kecil yang sedang nyenyak bersandar di pundakmu
hampir kau menyerah, untung terlambat
jangan sampai membuyarkan mimpi seseorang
gara-gara kita gagal menyembunyikan kepengecutan
begitu kau menyimpulkan,
ya, betapa sering kita berlagak berani
agar tak disebut orang banci
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!