Mohon tunggu...
Abdurrazzaq Zanky
Abdurrazzaq Zanky Mohon Tunggu... Petani - petani.

Senang membaca segala jenis buku, nulis diary, mengamati lingkungan alam dan sosial, menertawakan diri sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sajak Tentang Ibu

14 November 2024   08:56 Diperbarui: 14 November 2024   09:06 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pxhere.com/id/photo/1436205

dialah keharuman nurani

tempat mekar bunga-bunga surgawai

dialah kekasih hati

untuk apa ombak dan ikan-ikan menari

                                                Malam Jum'at, 17-9-1998

Pintu Kelapangan

19 tahun kemudian ibu meninggal dunia.  Dikuburkan jam 5 sore,  hari kamis.  Malam itu

saya tak bisa tidur.   Bolak-balik dari rumah ke makam ibu,  di mana tiga orang ustadz membaca-

kan Al-qur'an. Terkenang seluruh kelakuan saya, juga semua saudara saya yang 8 orang itu, yang

sudah pernah menyakiti hati beliau. Membuat ibu menangis dan terluka.

Saya teringat kata-kata beliau,  bahwa seluruh kemarahan,  kejengkelan, bahkan kata-kata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun