Tapi, beda halnya jika disertai dengan keteladanan. Dengan keteladanan, akan lebih menggugah hati objek dakwah untuk mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang disampaikan.
Oleh sebab itu, para bijak bestari berkata: “Satu keteladanan lebih baik daripada seribu nasihat”.
Lihatlah bagaimana Rasulullah SAW menampilkan keteladanannya. Seringkali kita saksikan orang-orang memeluk Islam karena terpesona dengan akhlak Nabi.
Bahkan, manusia yang hidup jauh di era Nabi pun terkesima dengan sejarah hidup beliau. Maka tak jarang, dengan hanya membaca biografi Nabi saja orang tertarik kepada Islam. Itulah dahsyatnya keteladanan.
Oleh sebab itu, seorang da’i jangan hanya pandai beretorika kosong saja, tapi lebih penting dari itu tampilkanlah keteladanan yang baik.
Jangan sampai kita termasuk orang yang diberi peringatan oleh Al-Qur’an:
“Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? (Itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan”, (QS. 61: 2-3).
Islam Agama Rahmat
Islam itu agama rahmat bagi semesta alam. Tapi, kadangkala kerahmatan dan keramahan Islam itu dirusak oleh pemeluknya sendiri yang tuna moral.
Mengatasnamakan Islam demi kepentingan individu ataupun kelompoknya. Perilaku-perilaku yang demikian itu tentu saja tidak mencerminkan sebagai Muslim yang baik.
Muslim yang baik adalah mereka yang memenuhi dirinya dengan watak Islam itu sendiri. Islam itu rahmat. Islam itu ramah. Islam itu keselamatan. Islam itu kedamaian.