Mohon tunggu...
Abdul Rokhim
Abdul Rokhim Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

Saya adalah seseorang yang teliti, analitis, dan terorganisir. Saya menikmati tantangan dalam memecahkan masalah dan selalu mencari cara untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam berbagai proses. Saya adalah seseorang yang memiliki minat kuat dalam dunia manajemen. Saya tertarik pada bagaimana strategi dan keputusan dalam sebuah organisasi dapat membawa dampak besar terhadap kesuksesan. Dalam keseharian, saya menikmati mempelajari konsep-konsep manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian, serta bagaimana semua ini dapat diterapkan dalam situasi nyata.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Perangkap Ekonomi Politik bagi Ekonomi Indonesia

22 Agustus 2024   19:44 Diperbarui: 22 Agustus 2024   19:49 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Konsentrasi kekuasaan ekonomi dan politik di kalangan sekelompok elit tertentu, yang mengarah pada fenomena oligarki. Hal ini dapat menggerus prinsip-prinsip kesetaraan dan akuntabilitas publik dalam demokrasi.

Dominasi kelompok kepentingan dalam proses pengambilan kebijakan publik, di mana kepentingan kelompok-kelompok tertentu cenderung diutamakan daripada kepentingan masyarakat luas. Kondisi ini dapat memicu ketimpangan ekonomi, konflik sosial, dan degradasi lingkungan.

Kelemahan sistem checks and balances antara cabang-cabang kekuasaan serta antara pemerintah dan masyarakat. Hal ini membuka peluang bagi penyalahgunaan kekuasaan dan dapat merugikan kepentingan rakyat.

Perangkap ekonomi politik ini telah menyebabkan distorsi dalam distribusi kekayaan dan peluang, serta mempersulit upaya untuk mewujudkan pembangunan yang adil dan inklusif. Kondisi ini pada akhirnya dapat menggerus legitimasi demokrasi dan memicu ketidakpuasan di tengah masyarakat.

Oleh karena itu, diperlukan upaya sistematis dan berkelanjutan untuk memperkuat sistem demokrasi di Indonesia, termasuk melalui reformasi kelembagaan, peningkatan transparansi dan akuntabilitas, serta pemberdayaan masyarakat sipil. Hanya dengan cara ini, Indonesia dapat mengatasi perangkap ekonomi politik dan mewujudkan demokrasi yang lebih sehat dan inklusif bagi seluruh warga negara.

6, DAFTAR PUSTAKA 

 

Aspinall, E. (2010). The irony of success. Journal of Democracy, 21(2), 20-34.

Aspinall, E. (2013). A nation in fragments: Patronage and neoliberalism in contemporary Indonesia. Critical Asian Studies, 45(1), 27-54.

Aspinall, E., & Mietzner, M. (2014). Indonesian politics in 2014: Democracy's close call. Bulletin of Indonesian Economic Studies, 50(3), 347-369.

Mietzner, M. (2012). Indonesia's democratic stagnation: Anti-reformist elites and resilient civil society. Democratization, 19(2), 209-229.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun