Mohon tunggu...
abdullah aja
abdullah aja Mohon Tunggu... -

gak penting

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Yang Anda Tidak Ketahui Tentang FPI (Dibelakang Layar FPI)

17 Oktober 2014   20:57 Diperbarui: 22 Juli 2017   11:34 35352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Usaha dialog sudah ditempuh, tapi gagal. Namun FPI tak kehabisan cara. Mereka terus memperjuangkan hal ini. FPI mencoba menempuh cara lain, mereka coba manfaatkan UU otonomi daerah. FPI turun ke daerah2, turun ke Provinsi, Kabupaten, kota madya, dst. Mereka dekati para gubernur, walikota, bupati, DPRD dst. Mereka dialog secara baik-baik, musyawarah, secara kekeluargaan. FPI beberkan bahaya2 miras, dampak negatif bagi bangsa, generasi muda, dsb. Banyak para gubernur, bupati dan walikota yang menjadi terbuka matanya. Ternyata benar, Miras adalah sumber dari segala kriminal. Hampir setiap kriminal terjadi biasanya tidak jauh dari miras. Hasilnya alhamdulillah 360 daerah di Indonesia langsung menerbitkan perda yang melarang miras. Miras tidak boleh masuk ke wilayah mereka. Patut kita jempolin nih kepala daerah kepala daerah yang melakukan ini, karena dia peduli kepada rakyatnya, nggak mau rakyatnya jadi korban miras.

Tapi jujur aja, langkah ini nggak semulus perkiraan. Tiba2 langsung mendapat ganjalan. Pemerintah pusat yg mengetahui hal ini, langsung memanggil Para Gubernur, walikota dan Bupati se-Indonesia, mereka di panggil oleh Kementrian Dalam Negeri di Jakarta. Mereka Sidang di gedung kementrian. Semuanya Kepala Daerah ini di beri ultimatum, dalam waktu 14 hari seluruh kepala daerah yg telah menerbitkan perda larangan miras harus SEGERA membatalkannya..

Keren kan ???

Tadi mereka pemerintah meminta agar FPI ikut prosedur hukum, harus bertindak berdasarkan koridor konstitusi Indonesia. Tapi saat FPI ikuti maunya pemerintah, main dalam aturan hukum yg berlaku, begitu sudah berhasil, malah dipaksa untuk di batalkan. Padahal saat itu FPI bekerja sama dengan MUI, Muhammadiyah, NU dan semua kekuatan Islam bersatu.......begitu Islam sudah berhasil malah disuruh di batalkan.

Begitu di beri ultimatum oleh kemendagri banyak gubernur dan bupati yg langsung membatalkan perda miras yg sudah di terbitkan tadi. Tapi kebanyakan dari mereka tidak mau membatalkan. Kayak Bupati Indramayu contohnya, beliau tidak mau membatalkan. Katanya "Saya tidak mau membatalkan !, saya cinta rakyat saya ! saya tidak mau rakyat saya dirusak oleh minuman keras, kami masyarakat Indramayu bersama para ulama sudah bulat, apapun yg terjadi kami tidak akan mau membatalkan!!"

FPI coba menelusuri, ada apa ini? kok tiba2 kepala2 daerah ini membatalkan perda2. FPI coba cari tau penyebabnya. FPI kumpulkan info-info, akhirnya didapatlah keterangan kuat, ternyata mereka di tegur oleh Mendagri (Menteri Dalam Negeri).

FPI pun mencoba surati Mendagri, FPI ajak Mendagri dialog secara baik-baik. Mungkin mau nanya, kenapa menyuruh pemerintah daerah membatalkan perda-perda miras tsb???,apa alasannya?, Surat pun di kirim, tapi tidak di balas. FPI mencoba pikiran baik dan sabar, FPI tunggu, sampai berbulan-bulan, balasan tak kunjung datang. Laskar-laskar FPI udah mulai geregetan ini. Mereka sudah pengen turun, Tapi di larang oleh Habib Rizieq. "jangan" kata Habib Rizieq. Tapi semakin lama sepertinya tidak ada tanda-tanda akan di balas oleh Mendagri. Akhirnya apa?? laskar pun turun.

Seperti yg pernah ana tulis distatus sebelumnya, Laskar FPI itu ada macem2 tipenya. Mereka itu kayak petasan. Petasan itukan macam2. Ada petasan yg sumbunya panjang, ada petasan sumbu pendek, ada petasan banting. Petasan Sumbu Panjang itu FPI yang sedikit intelektual. Mereka umumnya lebih mengedepankan dialog, musyawarah, selalu menghindari sikap2 yg memicu konflik. Petasan Sumbu Pendek itu FPI yang nggak bisa diapiin. Di apiin dikit mereka bisa langsung meledak. Ada lagi Petasan Banting, nah ini FPI yang paling cepet meledaknye, pantang banget di apiin.

Ini yg turun ke Mendagri saat itu petasan banting semua. Begitu mereka sampai ke pintu gerbang kementrian dalam negeri mereka langsung nanya, MANA PAK MENTERI ??? KITA MAU DIALOG. Dijawab sama yg didalem, Pak Menteri nggak ada ! langsung deh di dobrak tuh pintu. Mereka dobrak, mereka serbu itu gedung. Akhirnya setelah diserbu, rusak, hancur, baru deh Menteri kirim SMS dan telepon ke Habib Rizieq, "Habib, besok dialog ya" hehehe.. coba dari kemarin-kemarin, gak perlu ada rusuh begitu, tapi mau gimana? begitulah faktanya.

Sebenarnya FPI itu mereka bukan mau keras, pada dasarnya FPI itu tidak suka anarkisme, tidak suka kekerasan. Mereka mau dialog, dialog loh. Bahkan Habib Rizieq berkali2 bilang ke laskar2nya, (INI YG PERLU DIINGAT DAN CATAT), Habib Rizieq sering bahkan berkali2 bilang kepada laskar2 "Kalian jangan sekali2 untuk menutup pintu dialog, ada hak2 tertentu kepada orang2 kafir, ada hak2 tertentu kepada aliran sesat, ajak dialog, nabi saja dialog kepada orang kafir, kepada penyembah berhala, karena dialog itu adalah bagian dari dakwah. Kita jangan hisbah dulu sebelum dakwah, jangan jihad dulu sebelum dakwah. Karena dakwah adalah pintu gerbang medan juang Islam."

Seperti itulah FPI yg sebenarnya jika kita ingin tau, mereka pada dasarnya tak suka kekerasan, tak suka anarkisme, mereka sebenarnya lebih menginginkan dialog. Tapi ya begitulah fakta yg terjadi, seperti kejadian tadi....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun