“Untuk kendala-kendala serius yang kita alami disini yaitu tanah yang belum bersertifikat dik yangdijadikanjaminanhaktanggungandalamperjanjiankreditolehdebitur.Sehinggabanktidakmenerima kredit dengan jaminan tanah yang belum memiliki sertifikat. PT. Jaya Abadi sangatketatuntukmemprolehkreditgunademimenekansekecilmungkinterjadinyakreditbermasalah agar tidak terjadi kerugian pada bank”.“Untuk faktor-faktor yang menyebabkan seringterjadinya kredit bermasalah yaitu pertama nasabah mengalami penurunan omset penjualan dalamusahanya, kemudian nasabah mengalami musibah terkena sakit hingga sampai (opnama) sehingganasabahkesulitanuntukmengelolausahanyayangmengakibatkantunggakanpembayaranangsurankredit,selanjutnyanasabahnyaitunakaldikadakemampuanmembayar,namuntidakmau membayar,adajugayangkenaPHKdik.Sepertiitu”.
Pembahasan mengenai analisa pada PT. Jaya Abadi yaitu tetap melakukan pembinaan, mengecek langsung ke lokasi usaha debitur untuk mengetahui apapenyebab dari kredit bermasalah ini.Seperti hasil wawancara terkait prinsip 5C dan 7Psebagaiberikut:
“Tentu saja pihak PT. Jaya Abadi akan mengecek secara langsung dalammenganalisisagunan (collateral) dan menggunakan jasa appraisal apabil aset yang diagunankan bernilai besar,dan untuk aspek yang dilihat yaitu status aset yang diagunankan, apakah miliki sendiri atau sewa,kalu sewa sudah pasti tidak kita izinkan dan apabila milik sendiri, aspek yang dilihat yaitu apakahaset tersebut tidak dalam sengketa, memiliki bukti kepemilikan yang sah dan masih berlaku sertaagunandalamkondisibebas(tanpapenguasaanpihaklain)”.“Pernahmempertanyakanjenisusahaataupekerjaannya,karenadarisanakitabisamelihatberapanasabahtersebutbisamelakukan pencairan, jika tidak sesuai dengan usaha ataupun pekerjaan nasabah akan berakibatterhadap NPL. Bukti keabsahannyadiliatdarisuratketeranganusahadariLurah”.
Faktor yang menyebabkan sering terjadinya kredit bermasalah yaitu pertama nasabahmengalamipenurunanomsetpenjualandalamusahanya,kemudiannasabahmengalamimusibah terkena sakit hingga sampai (opname) sehingga nasabah kesulitan untuk mengelolausahanyayangmengakibatkantunggakanpembayaranangsurankredit,selanjutnyanasabahnya itu nakal ada kemampuan membayar, namun tidak mau membayar, ada juga yangkena PHK. Tindakan yang dilakukan pihak Swamitra biasanya dengan melakukan peninjauansecaralangsungseperti hasilwawancaraterkaitprinsip5Cdan 7Psebagaiberikut:
“Untuk menjaga privasi calon nasabah/pemohon dan menghindari kecurigaan, pihak PT. Jaya Abadi akan mengumpulkan informasi terkait dengan kepribadian PT. Jaya Abadi, seperti riwayat hidupnya (termasuk kelahiran, pendidikan, usaha, dan riwayat kesehatan jika diperlukan), dari lingkungan sekitar atau orang-orang terdekat calon nasabah/pemohon Anda. Selain itu, tanggapan langsung dari debitur terkait masalah kreditnya adalah bahwa pendapatannya mengalami penurunan. Usaha yang dikelola dengan modal pinjaman dari PT. Jaya Abadi mengalami kerugian yang menyebabkan kesulitan bagi debitur dalam melunasi kreditnya, terutama karena tingginya suku bunga kredit yang harus dibayarkan setiap bulan, sehingga kredit ini menjadi bermasalah. Hasil wawancara terkait prinsip 5C dan 7P menunjukkan bahwa pengecekan langsung ke tempat usaha yang dimiliki oleh calon nasabah diperlukan untuk menilai keberlanjutan kredit.
Selain itu adapun jawaban yang diterima dari debitur langsung dalam hasil wawancaraterkait masalah kreditnya dikarenakan pendapatan yang menurun. Usaha yang dijalankandengan menggunakanmodal pinjaman dariPT.Swamitra Pekanbaru mengalami kerugianyangmenyebabkankesulitanbagidebituruntukmelunasikreditnyadantingginyasukubunga kredit disetiap pembayaran angsuran perbulannya yang menyebabkan pinjaman kreditini menjadi bermasalah.Seperti hasil wawancara yang dilakukan terkait prinsip 5C dan 7P dimana untuk bisa melihat lancar atau tidaknya nasabah, perlu dilakukan pengecekan secaralangsungketempat usahayangdimiliki calon nasabahnya.
“Pernah, karena dari sana kami bisa melihat nasabah bisa atau tidaknya nasabah untuk melakukanpengembalian dana ke PT. Jaya Abadi”.“Demi menjaga hubungan baik dengan nasabah. Pengecekanyang dilakukan misalnya bisa dilakukan lewat sekitaran rumah atau usaha nasabah. Bisa jugadilakukanauditolehEksternaldanInternal”.“Karenaakanlebihbagus.Jikanasabahmacetdengan usahanya, nasabahbisamembayarkan dengangajipekerjaannya”.
Sehingga berdasarkan masalah-masalah yang dari nasabah di atas, Penyebab utama darikegagalan PT. Jaya Abadi dalam meningkatkan profitabilitas karena adanya masalahpadakualitas asetyangbisadisebut kredit bermasalah (nonperforming loan/ NPL).
Kesimpulan
Berdasarkananalisisdatadanpembahasanyangtelahdilakukandaripermasalahan-permasalahanpokokyangtelahdijelaskanpadababsebelumnyadandikaitkandenganjawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan dari narasumber mengenai analisisprinsip5Cdan7Pdalampemberiankredituntukmeminimalisirkreditbermasalahdanmeningkatkan profitabilitas pad PT. Jaya Abadi dapat ditarik kesimpulan sebagaiberikut,Carauntukmeminimalisirkreditbermasalahdi PT. Jaya Abadi yaitutetap melakukan pembinaan, mengecek langsung kelokasi usaha debitur untuk mengetahui apapenyebab dari kredit bermasalah ini, sehingga cara untuk meminimalkan risiko timbulnyakredit bermasalah dapat dilaksanakan dengan penyelamatan dapat dilakukan dengan 2 carayaitu penjadwalan kembali yang pertama memperpanjang waktu kredit dalam hal ini debiturdiberikankeringanandalammasalahjangkawaktukredit,baikdalamjangkawaktupelunasan bunga maupun pelunasan hutang pokok. Kedua memperpanjang jangka waktuangsuran, ini hamper sama dengan memperpanjang jangka waktu kredit. Tetapi jangka waktuangsuran kreditnya diperpanjang pembayarannya, misalnyadari 36 kali menjadi 48 kali danhal ini tentu akan mempengaruhi jumlah angsuran yang harus dibayar.Upaya atau cara untukmendapatkan keuntungan (profitabilitas) yang diperoleh bank sebagian besar itu bersumberdarikredityangdipinjamkanataudisalurkan.Kemudiantingkatkeuntunganinisangattergantung pada kelancaran kredit yang diberikan kepada debitur. Akan tetapi bila terjadikredit bermasalah disini yang mengarah pada kredit macet dan merugikan, maka tingkatprofitabilitaspasti akan terganggu.
Adapunketerbatasanyangditemukanpenelitidalampenelitianini,yaitu:Dalampenelitian ini hanya menggunakan 2 metode yaitu, metode penilaian dengan menggunakanprinsip5Cdan7P.Dalampenelitianinihanyamenggunakanalatukurvariabelyangdigunakanpadaumumnya,sehinggatidakdapatmembantupenelitidalammenemukanimplikasi kuat agar perusahaan dapat meminimalisir kredit bermasalah dan meningkatkanprofitabilitas.