Terakhir atau ketujuh, Sabar dan Tawakal dalam kondisi kekurangan
Siti Hajar tetap sabar dan tawakal meskipun merasa haus dan lapar. Akhirnya, dia mendapatkan sumber air di dekat kaki Nabi Ismail yang membuatnya merasa bahagia dan berseru, "Zamzam!"
Secara keseluruhan, Nabi Ibrahim, Nabi Ismail, dan Siti Hajar telah meninggalkan warisan teladan yang tak ternilai dalam peristiwa qurban. Kisah mereka menggambarkan ketulusan kepatuhan, kesetiaan, ketabahan, dan kepercayaan yang teguh kepada Allah SWT.Â
Melalui perjuangan mereka, mereka menunjukkan kesediaan untuk mengorbankan anak yang paling dicintai dalam rangka menaati perintah-Nya. Nabi Ibrahim, dengan keyakinan yang kokoh, bersedia mengurbankan putranya Nabi Ismail,Â
sedangkan Nabi Ismail menunjukkan ketaatan dan kesabaran yang luar biasa ketika ia pasrah untuk dikurbankan. Begitujuga Siti Hajar, sebagai ibu yang penuh ketabahan, menghadapi cobaan di padang pasir dengan kepercayaan yang tidak tergoyahkan pada Allah SWT.
Kisah peristiwa qurban ini memberikan pengajaran penting bagi umat Muslim. Ia mengingatkan kita akan nilai-nilai seperti kesediaan berkorban, ketaatan yang teguh, ketabahan dalam menghadapi cobaan, dan kepercayaan yang mutlak kepada Allah SWT.Â
Dalam mengikuti jejak Nabi Ibrahim, Nabi Ismail, dan Siti Hajar, kita diajak untuk menjalani hidup dengan tekad yang kuat untuk mematuhi perintah-Nya dan menjaga hubungan yang erat dengan-Nya.Â
Dengan meneladani mereka, kita dapat memperkuat iman dan menemukan kebahagiaan hakiki yang terletak dalam kepatuhan dan kepercayaan kepada Sang Pencipta. (Palangka Raya, 29 Juni 2023).