Artinya: "Dari Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda: barang siapa meminta-minta harta pada orang lain dalam rangka untuk memperbanyak (hartanya), sesungguhnya ia meminta bara api (neraka), maka hendaklah ia mempersedikit atau menguranginya." (H.R. Muslim).
Oleh karena itu berdasarkan hadits di atas, kita seorang Muslim jika masih dapat melakukan segala sesuatunya sendiri dan dapat berusaha dalam menajalani hidup ini, setidaknya dari hal yang kecil kita harus berusaha memenuhi kebutuhan kita sendiri secara mandiri. Jika kita diberikan tubuh yang sehat dan kuat, kita harus mampu memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya sebagai suatu karunia Allah SWT dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang produktif. Nabi Muhammad SAW juga memberikan kecaman terhadap orang-orang yang tidak mau berusaha dan hidup mandiri dengan kecaman yang nyata dan menakutkan, yaitu neraka. Namun harus kita ingat bahwa dalam melakukan kegiatan produksi kita tidak boleh melalaikan prinsip-prinsip dasar dalam Islam, yaitu tetap menjaga alam agar lestari dan tidak merusak alam dalam melakukan kegiatan produksi.
Kegiatan produksi yang kita lakukan harus memenuhi tujuan dari produksi secara Islam, yaitu:
- Memenuhi kebutuhan setiap individu.  Di dalam ekonomi Islam, kegiatan produksi  menjadi sesuatu hal yang unik dan spesial, sebab di dalamnya terdapat faktor-faktor itqan (profesionalitas) yang dicintai Allah dan kebaikan yang diwajibkan Allah SWT atas  segala  sesuatu.  Pada tingkat pribadi Muslim, tujuannya utama atau dasarnya adalah merealisasi pemenuhan kebutuhan bagi dirinya sendiri.
- Merealisasikan kemandirian umat, hendaknya umat Muslim memiliki berbagai kemampuan, keahlian, dan prasarana atau alat yang memungkinkan terpenuhinya kebutuhan material dan spiritual. Jadi kita tidak hanya berorientasi pada hal-hal yang bersifat keduniawian, namun juga selalu diiringi dengan ibadah-ibadah yang bernilai spiritual dalam melakukan hal-hal yang bersifat produktif.
Semoga segala hal yang kita lakukan dalam proses produksi mendapatkan berkah dari Allah dan dapat memberikan manfaat kepada seluruh umat di dunia ini. Perlu diingat bahwa dalam melakukan kegiatan yang bersifat produktif, kita harus mengutamakan prinsip kesejahteraan ekonomi yang berlandaskan kesejahteraan sosial atau masyarakat yang luas.
Ditulis oleh: Abdul Hakim
Kelas: ES4
Jurusan: Ekonomi Syariah
Fakultas: Ekonomi dan Bisnis IslamÂ
IAIN Jember.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H