Mohon tunggu...
Abdul Hakim
Abdul Hakim Mohon Tunggu... -

Mahasiswa IAIN Jember Jurusan Ekonomi Syariah | Jangan Pernah Menyerah dan Selalu Jalani Hidup dengan Semangat dan Penuh Keikhlasan

Selanjutnya

Tutup

Money

Seorang Muslim Haruslah Produktif demi Kesejahteraan Umat

13 Oktober 2016   06:50 Diperbarui: 13 Oktober 2016   10:42 1149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artinya: "Dari Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda: barang siapa meminta-minta harta pada orang lain dalam rangka untuk memperbanyak (hartanya), sesungguhnya ia meminta bara api (neraka), maka hendaklah ia mempersedikit atau menguranginya." (H.R. Muslim).

Oleh karena itu berdasarkan hadits di atas, kita seorang Muslim jika masih dapat melakukan segala sesuatunya sendiri dan dapat berusaha dalam menajalani hidup ini, setidaknya dari hal yang kecil kita harus berusaha memenuhi kebutuhan kita sendiri secara mandiri. Jika kita diberikan tubuh yang sehat dan kuat, kita harus mampu memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya sebagai suatu karunia Allah SWT dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang produktif. Nabi Muhammad SAW juga memberikan kecaman terhadap orang-orang yang tidak mau berusaha dan hidup mandiri dengan kecaman yang nyata dan menakutkan, yaitu neraka. Namun harus kita ingat bahwa dalam melakukan kegiatan produksi kita tidak boleh melalaikan prinsip-prinsip dasar dalam Islam, yaitu tetap menjaga alam agar lestari dan tidak merusak alam dalam melakukan kegiatan produksi.

Kegiatan produksi yang kita lakukan harus memenuhi tujuan dari produksi secara Islam, yaitu:

  1. Memenuhi kebutuhan setiap individu.  Di dalam ekonomi Islam, kegiatan produksi  menjadi sesuatu hal yang unik dan spesial, sebab di dalamnya terdapat faktor-faktor itqan (profesionalitas) yang dicintai Allah dan kebaikan yang diwajibkan Allah SWT atas  segala  sesuatu.  Pada tingkat pribadi Muslim, tujuannya utama atau dasarnya adalah merealisasi pemenuhan kebutuhan bagi dirinya sendiri.
  2. Merealisasikan kemandirian umat, hendaknya umat Muslim memiliki berbagai kemampuan, keahlian, dan prasarana atau alat yang memungkinkan terpenuhinya kebutuhan material dan spiritual. Jadi kita tidak hanya berorientasi pada hal-hal yang bersifat keduniawian, namun juga selalu diiringi dengan ibadah-ibadah yang bernilai spiritual dalam melakukan hal-hal yang bersifat produktif.

Semoga segala hal yang kita lakukan dalam proses produksi mendapatkan berkah dari Allah dan dapat memberikan manfaat kepada seluruh umat di dunia ini. Perlu diingat bahwa dalam melakukan kegiatan yang bersifat produktif, kita harus mengutamakan prinsip kesejahteraan ekonomi yang berlandaskan kesejahteraan sosial atau masyarakat yang luas.

Ditulis oleh: Abdul Hakim

Kelas: ES4

Jurusan: Ekonomi Syariah

Fakultas: Ekonomi dan Bisnis Islam 

IAIN Jember.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun