"Kan mobilnya goyang, Ki. Makanya disebut insiden mobil goyang. Abis itu, dua santri itu langsung dikeluarin dari pondok," kataku.
"Kacau juga tuh!"
"Nah! Itu. Udah jelas pacaran dilarang di pondok. Tapi, masih ada aja santri yang berani begitu. Apalagi kalo dibolehin."
"Iya juga, ya," kata Hengki.
"Iya. Itu, sih, poin gua. Karena pondok ini adalah lembaga pendidikan yang berbasis ajaran islam, maka wajar melarang anak didiknya, para santri, untuk berpacaran." Aku menuntaskan pendapatku.
Hengki menanggapi, "Sebenernya, pacaran di pondok tuh boleh...."
"Kalo gak ketahuan?"Â
"Nah, Eta!" Dia menepuk bahuku. Kemudian kami tertawa bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H