Adapun lereng yang dimaksud, mengacu kepada kriteria Desaunettes (1997) yaitu lereng datar, agak miring, miring, agak curam, curam, dan sangat curam. Pengukuran kelas lereng dibagi menjadi segmen-segmen kecil (potongan jalur) untuk memudahkan pengukuran dan hasilnya tetap akurat.
Pada wilayah ketinggian pertama yaitu 1000-1500 mdpl, lereng yang mendominasi adalah kelas lereng agak curam dengan total panjang lereng 0,76 km, kemudian di lanjutkan berturut-turut dengan kelas lereng curam 0,31 km, miring 0,05 km, agak miring 0,04 km, sangat curam 0,03 km, dan terendah adalah kelas lereng datar 0,01 km. Dalam pengukuran segmen-segmen pada wilayah ketinggian pertama didapatkan lereng yang tersebar dominan antara segmen kelas lereng curam dengan miring yang saling berselingan. Segmen lereng pada wilayah ketinggian awal cenderung landai.
Wilayah ketinggian kedua yaitu 1500-2000 mdpl, lereng yang mendominasi adalah kelas curam dengan total panjang lereng 1,56 km, kemudian dilanjutkan berturut-turut dengan kelas lereng agak curam 0,99 km, sangat curam 0,68 km, miring 0,58 km, agak miring 0,25 km, dan terendah adalah kelas lereng datar 0,12 km. Segmen lereng yang mendominasi pada awal wilayah ketinggian cenderung landai, kemudian pada pertengahan segmen wilayah ketinggian lereng mulai terjal, berselingan antara curam sampai dengan sangat curam.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI