Belanda mendesak supaya mereka segera memindahkan Hoamual menuju Hitu, tetapi mereka keberatan meninggalkan tanah leluhurnya dan Hitu sendiri keberatan menerima mereka. Â Â
De Vlaaming kemudian mengeluarkan ancaman, bahwa barang siapa yang tidak mau pindah ke Ambon maka akan dipancung kepalanya. Walhasil, lima kapal membawa mereka ke Ambon. Saat berlayar, tiba-tiba datang angin badai yang mengakibatkan semua kapal tenggelam. Banyak orang yang mati tenggelam.
Setelah pengosongan tersebut, rumah-rumah penduduk di Luhu dibakar oleh serdadu Belanda. Saat tiba di Ambon, para Orang Kaya ditempatkan dekat benteng di Batu Merah. Sementara itu, orang-orang Islam ditempatkan di Hitu dan orang Kristen di Kota Ambon. Â
Beberapa tahun kemudian, mereka minta untuk kembali ke Hoamoal, namun tidak pernah diizinkan oleh Batavia. Pada akhirnya mereka menjadi muslim Hitu dan Kristen Ambon, tulis de Graaf (1977).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H