Mohon tunggu...
Abdul Azis
Abdul Azis Mohon Tunggu... Seniman - Belajar menulis

Mencoba belajar dengan hati-hati, seorang yang berkecimpung di beberapa seni, Tari (kuda lumping), tetaer, sastra.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Fakta, 7 Keunikan Bahasa Jawa yang Wajib Kita Ketahui

28 November 2020   16:21 Diperbarui: 28 November 2020   17:39 1644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Contoh 1:

- Sedino mripatku abang mergo kenekan 'bledug'

Artinya: Seharian mataku merah karena kena debu

-  Bledug kui goleki babone

Artinya: anak gajah itu mencari induknya

Jadi, pada contoh 1 kata bledug mempunyai arti debu dan anak gajah. Meskipun sama namun berbeda jauh ya artinya.

3. Bahasa Jawa Mempunyai Banyak Turunan Kata.

Misalnya dari kata "padi" yang bisa dijadikan beberapa kosakata. Contohnya "pari" yang merujuk pada padi yang masih di pohon, "gabah" yaitu padi yang sudah dipetik, "beras" yaitu padi yang sudah dikupas dari kulitnya, "menir" merujuk pada pecahan butiran beras, "sego" untuk nasi atau beras yang sudah dimasak, "aking" untuk menyebut nasi yang sudah dikeringkan.

Hal itu sama dengan teman saya yang berkunjung ke Kediri. Di perjalanan dia tanya ke saya.

"Zis, itu tulisannya Es Degan tapi gambarnya kok kelapa muda"

Saya hanya tersenyum dan bingung mau jelasin bagaimana memang hakikatny di Jawa seperti itu.

Kelapa tua = kambil
Kelapa muda = Degan
Kulit kelapa = Sepet
Tempurung kelapa = Bathok

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun