"Mbak Inov?"
"Iya, Mas. Mbak Inov ada gak? Aku mau ketemu dia."
"Ada di dalam. Tuh, dia di kasir. Emang kamu siapa?"
"Aku adiknya mbak Inov, Mas. Aku mau minta uang."
"Minta uang? Kok, minta ke Mbak Inov? Uang buat apa?"
"Tadi di sekolah aku disuruh bapak guru beli buku. Kalau gak beli, aku gak boleh ikut ulangan."
"Ohh... gitu. Kenapa gak minta ke ibu kamu?"
"Kata Mbak Inov, kalau uang jajan aku boleh minta ke ibu, tapi kalau uang untuk yang lain-lain aku gak boleh minta ke ibu. Aku disuruh minta ke Mbak Inov aja."
"Ohh... gitu. Ya sudah, tuh Mbak Inov-nya. Kamu masuk saja."
Tak berapa lama kemudian anak kecil itu masuk dan langsung menemui Inov. Aku masih belum bisa melepaskan dialog tadi dari ingatanku. Rasanya ada sesuatu yang ganjil. Hingga akhirnya aku tersadar setelah anak kecil tadi keluar dan berpamitan.
"Mas, makasih ya.... Aku pulang dulu ya, Mas."