Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Apakah Misil Hipersonik Dapat Dicegat? Bagaimana AS Mengatasinya?

19 Februari 2022   08:45 Diperbarui: 20 Februari 2022   15:06 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
MIG-31 Rusia dalam uji coba peluncuran Kinzal (misil hipersonik) pada Maret 2018. Sumber gambar: thedrive.com 4 Maret 2020

Pada misil hipersonik menggunakan sistem mesin "Scramjets" (Supersonic Combustion Ramsjets) Engines" dimana pembakaran justru terjadi dalam aliran udara supersonik kemudian dibakar dan mengeluarkan daya (exhaust) berkekuatan hipersonik. Sumber : Sandboxx

Ilustrasi cara kerjanya secara simpel dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Ilustrasi sistem kerja Scramjet. Sumber: dreamstime.com
Ilustrasi sistem kerja Scramjet. Sumber: dreamstime.com

Misil hipersonik  kini benar-benar jadi momok paling disegani lawan. Pesawat tempur generasi ke 4, termasuk misil anti misil supersonik, kapal selam di bawah permukaan laut dan kapal penjelajah dan fregat pengawal kapal induk berpikir panjang bagaimana mencegah atau mencegat misil siluman ini.

Pertanyaan populer saat ini adalah, apakah misil hipersonik dapat dicegat?

Setiap satu senjata dibuat selalu hadir senjata yang berteknologi anti senjata mutakhir tersebut. Begitu juga halnya dengan misil hipersonik. Selain membuat misil yang melebihi kemampuan hipersonik juga dibuatkan misil yang mampu mencegatnya.

Meskipun usaha tersebut sedang dalam pengembangan di sejumlah negara namun suatu saat misil hipersonik yang berbiaya rendah (low cost) pasti akan benar-benar hadir di sejumlah negara apakah disuplai atau produksi sendiri.

Jumlah dan ketersediaannya akan sangat berlimpah seperti berlimpahnya roket dan misil jarak pendek dan menengah yang kini menumpuk di sejumlah negara yang kekuatan militernya sangat kuat.

Dampak perlombaan misil hipersonik atau misil anti misil hipersonik sangat banyak, antara lain adalah :

  • Lahirnya perlombaan hipersonik misil dalam segala tipe, jenis dan varian
  • Pesawat pengangkut misil Hypersonic semakin dibutuhkan
  • Pengawalan terhadap kapal Induk semakin tinggi guna mencegah hadirnya misil siluman dalam areal berbahaya
  • Kehancuran terhadap alat perang negara musuh semakin cepat prosesnya
  • Sistem kubah pertahanan anti serangan udara seperti Iron Dome akan semakin dibutuhkan
  • Stok pesawat tempur generasi 4 dan 4,5 sangat berlimpah, mengakibatkan negara-negara produsen harus melakukan "cuci gudang." terutama untuk negara berkembang dengan jargon tertentu.

Terkait dampak yang terakhir disebutkan di atas mungkin ada kaitannya dengan maraknya negara-negara barat menjual peralatan tempur mereka ke negara-negara berkembang dengan alasan klasik, China, Rusia, Korea Utara, Iran dan sejenisnya.

China, Rusia, Korut dan Iran seakan-akan jadi komoditas abadi negara barat guna menjual senjata kepada negara-negara berkembang bahkan negara terbelakang yang masih fokus pada aksi penggulingan pemerintahan berkuasa (kudeta militer) dan perang saudara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun