Tapi dia cerdas dan bijaksana. Lebih dari itu dia juga punya perasaan kehilangan seperti dirasakan sejumlah ibu negara dan wanita pada umumnya disebutkan di atas.
Selama mendampingi Moise dia selalu berusaha di sampingnya. Martine tahu beratnya perjuangan dan tantangan suaminya namun dia terlihat bijaksana dan cerdas memposisikan dirinya sebagai first lady dan sebagai istri Moise.
Urusan-urusan bantuan sosial, pendidikan, kesehatan kerap mengalir dari kantor first lady membuatnya dikagumi meski ada juga yang mengolok-oloknya dengan meme perbandingan dengan istri Papadoc Duvalier yang tergolong mempesona.
Tidak pernah ada gambar raut wajahnya merasa malu dengan balutan khas Afrika pada dirinya. Dia justru bangga menjadi first lady apa adanya dan bercita-cita mengubah ikon miskin dan kumuh Haiti.
Martine menikahi lelaki teman kuliahnya di universitas Quisqueya pada 1996 dan kini memiliki 3 anak dari Moise.
Orang-orang mengakuinya sebagai ibu negara yang bijaksana meskipun di sisi lain ada orang-orang yang telah menghilangkan haknya sebagai ibu negara dengan cara yang tidak normal.
Bagaimana menjalani hari-hari tanpa Moise lagi setelah ini adalah soal cerita lain nanti. Faktanya kini statusnya sebagai ibu negara telah dihapus secara paksa dengan cara kekerasan, nyaris membawa ke duanya ke peraduan abadi.
abanggeutanyo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H