Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Israel Bisa Terjebak Konflik Panjang Palestina 2021

19 Mei 2021   20:05 Diperbarui: 24 Mei 2021   22:59 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Benny Gantz, left, is challenging Benjamin Netanyahu in the upcoming Israeli elections. (Wikimedia Commons/Getty Images)

Hingga kini tak kurang  3000 roket telah ditembakkan ke berbagai posisi Israel dan menurut berbagai media mampu dijinakkan oleh sistem pertahanan Iron Dom hingga 90%, dengan kata lain roket palestina berhasil lolos hanya 10%.

Korban di pihak Palestina sejak 6 Mei 2021 adalah 210 orang meninggal dunia dan 2 ribuan orang terluka. Selain itu 45 orang mengungsi ke tempat penampungan kemanusiaan yang disiapkan PBB di Gaza.

Sementara  korban di pihak Israel 10 orang Israel tewas dan 520 orang terluka. Sebuah komparasi yang sangat kontras tentunya.

Meskipun secara teoritis Palestina tidak akan menang dalam perang melawan Israel setidaknya telah membuat warga Israel hidup dalam kepanikan, ketakutan dan mungkin terganggu beraktifitas akibat kekuatiran berkepanjangan.

Perlawanan Palestina kali ini bisa lebih lama dari sebelumnya karena :

  • Jumlah stok roket dan rudal jarak pendek Palestina lebih banyak yang diperkirakan
  • Palestina telah mendapat pelatihan dari negara-negara sponsor bagaimana membuat roket, menyimpan, menembakkan dengan benar dan menghindari deteksi tempat penimbunan roket
  • Iran terutama Hezbollah dan IRGC akan ikut ambil andil dan sangat strategis membalas dendam kesumatnya pada Israel selama ini.

Jika itu terjadi berarti Netanyahu telah terjebak, membawa warganya terperangkap dalam kepanikan yang panjang.

Sesungguhnya Netanyahu telah mempertaruhkan ketenangan warga yahudi atau Israel demi ambisinya melanggengkan kekuasaan dengan isu konvensional perlawanan Palestina.Tapi Bibi mungkin sedikit lupa, Palestina saat ini bukan Palestina sebelum-sebelumnya.

abanggeutanyo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun