Mohon tunggu...
Abanggeutanyo
Abanggeutanyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - “Besar, ternyata ada yang lebih besar, sangat besar, terbesar, super besar, mega besar dan maha besar.”

Nama : FM Al-Rasyid ---------------------------------------------------------------- Observe and be Observed

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Israel Bisa Terjebak Konflik Panjang Palestina 2021

19 Mei 2021   20:05 Diperbarui: 24 Mei 2021   22:59 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Benny Gantz, left, is challenging Benjamin Netanyahu in the upcoming Israeli elections. (Wikimedia Commons/Getty Images)

Pemerintah Israel bergeming, tak goyah apalagi terpengaruh pada tekanan masyarakat internasional yang kini dilanda demo menolak kekerasan Israel dan mendukung Palestina di berbagai belahan dunia..

Benyamin "Bibi" Netanyahu malah berjanji meningkatkan eskalasi gempuran dari sebelumnya. Bibi juga berkata Palestina akan membayar harga yang mahal atas krisis tersebut.

Himbauan PBB pada Israel agar tidak terjebak dalam pelanggaran Hak  Azasi Manusia dan menghormati kebijakan Internasional serta melaksanakan gencatan senjata juga tidak dihiraukan. 

Israel semakin kalap, mengerahkan 54 pesawat tempur dan puluhan dron pengintai, ribuan pasukan darat dan artileri modern ke kawasan jalur Gaza sama seperti ingin membunuh lalat tapi menggunakan senjata berat.

Aksi Israel dalam dua pekan terakhir menghadapi Palestina benar-benar seperti kehilangan akal sehat meski beralasan membasmi teroris, menjaga kedaulatan negara, membela diri dan sebagainya.

Arogansi Israel pada rakyat Palestina seperti ini bukan yang pertama kali. Hampir tidak ada hari yang tenang untuk warga Palestina meskipun sekadar menangkap anak-anak kecil pelempar batu atau kelereng dari ketapel.

Jika merunut pada konflik sejak 1948 ketika Israel merdeka telah terjadi ratusan kali konflik, diantaranya konflik pada 2004 adalah konflik terparah, namun konflik 2021 saat ini jauh lebih parah dalam segala ukuran dibanding konflik sebelumnya.

Dari sisi jumlah roket yang diluncurkan kea rah Israel pada 2004 dengan 2021 nyaris sama tetapi dari sisi korban jiwa dan terluka serta kerusakan serta beringasnya Israel adalah yang terparah dibanding peristiwa atau konflik 2004.

Sumber : theconversation.com. Jumlah roket ditembakkan Hamas ke Israel dari awal 2005 hingga 16 Mei 2021
Sumber : theconversation.com. Jumlah roket ditembakkan Hamas ke Israel dari awal 2005 hingga 16 Mei 2021
Berdasarkan grafik di atas memperlihatkan jumlah roket yang ditembakkan Hamas ke Israel pada 2021 hingga 16 Mei 2021 sebanyak 3.200. Jumlah tembakan ini hampir sama dengan tahun 2004 ketika Israel melaksanakan operasi Days of Penitence" selama 17 hari akibat tembakan Rudal Qassam yang menewaskan 2 bocah Israel di desa Sderot.

Dalam operasi pada 2004 lalu, 133 orang Palestina. Di tahun yang sama, serangan rudal Israel membunuh Ahmed Yassin pemimpin Hamas pada 22 Maret 2004.

Dalam konflik kali ini (2021) Israel menggunakan kekuatan cara berlebihan. Serangan udara dilakukan untuk menghancurkan subyek dan obyek atau properti Palestina.

Tampaknya Israel terobsesi dengan sukses mereka menghajar Hezbollah, IRGC dan SAA dan fasilitas militer musuhnya di Suriah melalui serangan udara nyaris tanpa balas.

Israel jumawa dengan kecanggihan teknologi angkatan bersenjata khususnya perlengakapan tempur elektronik, angkatan udara, jaringan Intelijen dan sistem pertahanan udara Iron Dome.

Tapi hingga hari ke 10 gempuran dahsyat Israel dalam konflik ini Palestina tidak menyerah malah semakin deras melawan dengan suntikan roket al-Quds brigade.

Peristiwa saling serang secara singkat diawali dari tekanan dan serangan pasukan dan warga Israel dalam tiga hal pada 6 Mei 2021 yaitu :

Keputusan Mahkmah Agung Israel tentang pengusiran terhadap 6 rumah warga Palestina di kawasan Syekh Jarrah, Yerussalem Timur. Meskipun akhirnya eksekusi ditunda sebulan tetapi provokasi petugas keamanan di sana mulai terjadi bahkan sebelum eksekusi.

Penutupan gerbang Damaskus oleh petugas keamanan menjelang berakhirnya bulan Ramadhan

Penyerbuan ke dalam Masjid Al-Aqsa membubarkan orang-orang sedang beribadah pada malam 8 Mei 2021.

Tiga hari setelah itu sayap militer Hamas "Ezzedina al-Qassam Brigade" keluar dari sarangnya pada 11 Mei 2021. Pada pukul 11.28 siang itu mereka melontarkan pertama kalinya roket jarak pendek sebanyak 70 roket dalam waktu 30 menit.

Tiga jam berselang, 14.30 Israel membalas dengan serangan udara menewaskan 28 orang dan 152 terluka.

Masih pada tanggal yang sama, satu jjam kemudian pukul 15.44 giliran Hamas melepaskan 140 roket dalam waktu 5 menit.

Pada pukul 17.22, giliran serangan udara Israel beraksi menghancurkan sebuah apartemen 12 lantai milik warga  di jalur Gaza.

Setelah itu sayap militer Al-Qassam memenuhi janjinya menyerang dengan 130 misil jarak pendek termasuk sasaran bandara Ben Gurion dan Tel Aviv serta menghantam jalur pipa gas di pesisir kota Ashkelon.

Setelah serangan itu Bibi bersumpah Hamas dan milisi Islami harus membayar dengan harga sangat mahal atas serangan roket tersebut.

Ismail Haniyeh, pemimpin Hamas di jalur Gaza menantang jika Israel menambah eskalasi atau menghentikannya mereka (Hamas) siap.

Menjelang  12 Mei 2021, Israel melakukan mobiliasasi 5000 pasukan ke Gaza. Tidak lama setelah itu pada 12 Mei 2012 dinihari Hamas kembali melontarkan 110 roket ke Tel Avivi dan 100 ke Beersheva atas serangan udara masih dilakukan AU Israel ke sasaran sipil Palestina.

Satu jam kemudian pukul 01.35 serangan udara Israel menewaskan 35 orang Palestina di Tel al-Hawa, Gaza.

Satu jam kemudian pukul 02.32, sejumlah roket kembali mendarat di kota Lod (al-Lydd).

Satu jam kemudian pada 03.16, pesawat tempur Israel meledakkan kantor bawah tanah petinggi militer Hamas. Hassan kaogi dan ajudannya Wail Issa tewas seketika.

Menjelang subuh, puluhan tank dikerahkan ke jalur Gaza bersiap menunggu isntruksi.

Setelah itu pukul 04.08 serangan udara Israel terjadi sangat parah dari sejak awal konflik, 36 orang tewas dan 250 orang terluka.

Satu jam kemudian Israel menyerang kawasan Khan Younis dan menghancurkan gedung menteri dalam negeri di Gaza.

Senin  (17/5/2021) Bibi meningkatkan ancamannya, seangan Israel akan dilaksanakan dengan kekuatan penuh. Sebuah terowongan yang diduga tempat penyelundupan senjata antara perbatasan Mesir dan Gaza dihancurkan melalui serangan udara.

Hingga kini tak kurang  3000 roket telah ditembakkan ke berbagai posisi Israel dan menurut berbagai media mampu dijinakkan oleh sistem pertahanan Iron Dom hingga 90%, dengan kata lain roket palestina berhasil lolos hanya 10%.

Korban di pihak Palestina sejak 6 Mei 2021 adalah 210 orang meninggal dunia dan 2 ribuan orang terluka. Selain itu 45 orang mengungsi ke tempat penampungan kemanusiaan yang disiapkan PBB di Gaza.

Sementara  korban di pihak Israel 10 orang Israel tewas dan 520 orang terluka. Sebuah komparasi yang sangat kontras tentunya.

Meskipun secara teoritis Palestina tidak akan menang dalam perang melawan Israel setidaknya telah membuat warga Israel hidup dalam kepanikan, ketakutan dan mungkin terganggu beraktifitas akibat kekuatiran berkepanjangan.

Perlawanan Palestina kali ini bisa lebih lama dari sebelumnya karena :

  • Jumlah stok roket dan rudal jarak pendek Palestina lebih banyak yang diperkirakan
  • Palestina telah mendapat pelatihan dari negara-negara sponsor bagaimana membuat roket, menyimpan, menembakkan dengan benar dan menghindari deteksi tempat penimbunan roket
  • Iran terutama Hezbollah dan IRGC akan ikut ambil andil dan sangat strategis membalas dendam kesumatnya pada Israel selama ini.

Jika itu terjadi berarti Netanyahu telah terjebak, membawa warganya terperangkap dalam kepanikan yang panjang.

Sesungguhnya Netanyahu telah mempertaruhkan ketenangan warga yahudi atau Israel demi ambisinya melanggengkan kekuasaan dengan isu konvensional perlawanan Palestina.Tapi Bibi mungkin sedikit lupa, Palestina saat ini bukan Palestina sebelum-sebelumnya.

abanggeutanyo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun