Mohon tunggu...
Giwangkara7
Giwangkara7 Mohon Tunggu... Dosen - Perjalanan menuju keabadian

Moderasi, sustainability provocateur, open mind,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Transformasi Organisasi dan Integritas (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah)

23 Oktober 2023   14:04 Diperbarui: 23 Oktober 2023   14:06 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama tokoh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (dokumen pribadi)

Ketua Umum Pimpinan Cabang IMM Jakarta Timur, Muhammad Alif Huda, sedang membacakan SK PK IMM FKIP Uhamka masa jabatan 2023-2024.
Ketua Umum Pimpinan Cabang IMM Jakarta Timur, Muhammad Alif Huda, sedang membacakan SK PK IMM FKIP Uhamka masa jabatan 2023-2024.

Integritas Ikatan

  • Dukungan senior dalam ideologi ikatan dan persyarikatan. IMM di Jakarta  Timur memiliki tradisi kepemimpinan yang berdinamika. Organisasi yang berkembang adalah yang dapat menyeimbangkan antara tradisi dan kemajuan jaman. Oleh karena itu, dukungan para senior alumi dengan caranya masing-masing, jangan menjadi penghambat bagi perkembangan organisasi.

  • Menerapkan trilogi ikatan sesuai dengan gaya generasi Z dan generasi alfa. Keberagamaan, Akademis, dan Kemanusiaan adalah tiga hal yang harus terus menerus dikembangkan oleh para pimpinan. Pimpinan IMM paling tidak harus memiliki kualifikasi santri. Cliffort Gerz membagi masyarakat Jawa menjadi Priyayi, Abangan dan Santri. Santri dalam pandangan Muhammadiyah bukan semata lulusan pesantren. Santri adalah umat Islam yang menerapkan ibadah wajib agama sebagai kesehariannya.

  • Selalu berinovasi. Even the best can be improved. Pada masa kepemimpinan Elis Santiana, membuat 1 (satu) proposal PKM. Maka pada periode Angga Saputra harus memiliki inovasi yang lebih baik. Ada 12 Ketua Bidang, maka sangat mungkin jika setiap bidang membuat proposal PKM. Minimal ada 12 Proposal PKM.
  • Meninggalkan jejak sejarah. Jangan jadi pengurus biasa-biasa saja. Untuk melakukan transformasi diperlukan kepribadian yang siap untuk menyandang nama aktifis. Aktifis adalah jenis mahasiswa yang berbeda dengan mahasiswa lainnya. Sikap altruistic mengemuka dengan bekal trilogi ikatan. Perkuat organisasi dengan saling komunikasi dengan baik, dan juga saling menghargai (respect). Jika komunikasi dan saling menghargai muncul, maka akan memperkuat modal sosial, dalam implementasinya muncul mutual trust dan bonding antara sesama Pimpinan Komisariat.
  • Budaya Berkemajuan. Tinggalkan budaya malas, tidak disiplin, budayakan efektif dan efisien, agility, kaizen, kerja keras -- kerja cerdas -- kerja ikhlas. Mempelajari konsep mindset bertumbuh serta mampu menerapkannya adalah tanda berkemajuan.

Selamat atas pelantikan Pimpinan Komisariat FKIP Uhamka periode 2023 -- 2024, semoga menjadi bagian integral dalam pengkaderan Persyarikatan Muhammadiyah yang transformatif berkemajuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun