Integritas Ikatan
- Dukungan senior dalam ideologi ikatan dan persyarikatan. IMM di Jakarta  Timur memiliki tradisi kepemimpinan yang berdinamika. Organisasi yang berkembang adalah yang dapat menyeimbangkan antara tradisi dan kemajuan jaman. Oleh karena itu, dukungan para senior alumi dengan caranya masing-masing, jangan menjadi penghambat bagi perkembangan organisasi.
- Menerapkan trilogi ikatan sesuai dengan gaya generasi Z dan generasi alfa. Keberagamaan, Akademis, dan Kemanusiaan adalah tiga hal yang harus terus menerus dikembangkan oleh para pimpinan. Pimpinan IMM paling tidak harus memiliki kualifikasi santri. Cliffort Gerz membagi masyarakat Jawa menjadi Priyayi, Abangan dan Santri. Santri dalam pandangan Muhammadiyah bukan semata lulusan pesantren. Santri adalah umat Islam yang menerapkan ibadah wajib agama sebagai kesehariannya.
- Selalu berinovasi. Even the best can be improved. Pada masa kepemimpinan Elis Santiana, membuat 1 (satu) proposal PKM. Maka pada periode Angga Saputra harus memiliki inovasi yang lebih baik. Ada 12 Ketua Bidang, maka sangat mungkin jika setiap bidang membuat proposal PKM. Minimal ada 12 Proposal PKM.
- Meninggalkan jejak sejarah. Jangan jadi pengurus biasa-biasa saja. Untuk melakukan transformasi diperlukan kepribadian yang siap untuk menyandang nama aktifis. Aktifis adalah jenis mahasiswa yang berbeda dengan mahasiswa lainnya. Sikap altruistic mengemuka dengan bekal trilogi ikatan. Perkuat organisasi dengan saling komunikasi dengan baik, dan juga saling menghargai (respect). Jika komunikasi dan saling menghargai muncul, maka akan memperkuat modal sosial, dalam implementasinya muncul mutual trust dan bonding antara sesama Pimpinan Komisariat.
- Budaya Berkemajuan. Tinggalkan budaya malas, tidak disiplin, budayakan efektif dan efisien, agility, kaizen, kerja keras -- kerja cerdas -- kerja ikhlas. Mempelajari konsep mindset bertumbuh serta mampu menerapkannya adalah tanda berkemajuan.
Selamat atas pelantikan Pimpinan Komisariat FKIP Uhamka periode 2023 -- 2024, semoga menjadi bagian integral dalam pengkaderan Persyarikatan Muhammadiyah yang transformatif berkemajuan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!