Prolog
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah adalah sebagai organisasi otonom dari Persyarikatan Muhammadiyah di kalangan mahasiswa. IMM bertujuan untuk mengusahakan terbentuknya akademisi Islam yang berakhlak mulia dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah, yakni menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.Trilogi Ikatan berupa keagamaan (religiusitas), intelektualitas dan kemanusiaan (humanitas) adalah tiga konsep penting yang mewadahi tujuan ber-ikatan. Menjadi aktifis IMM adalah kehendak untuk menjadi kader Muhammadiyah yang cakap, sehingga menjadi kader agama dan kader bangsa, bahkan menjadi kader nila-nilai kemanusian universal yang diakui lintas kebudayaan.
Kedudukan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di amal usaha Muhammadiyah sebagai organisasi ekstra kampus yang wajib dibina oleh amal usaha Muhammadiyah. Beberapa organisasi otonom lainnya yang berkembang di kampus Muhammadiyah adalah Tapak Suci dan Hizbul Wathan. Pimpinan amal usaha harus membina ortom IMM dengan baik, sehingga bisa melaksanakan fungsi organisasinya dengan baik, dan pada akhirnya menghadirkan para kader Muhammadiyah masa depan.
Penulis adalah aktifis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah sejak bergabung di Komisariat FPIPS IKIP Muhammadiyah Jakarta pada tahun 1996. Memulai studi lanjut di IKIP Muhammadiyah Jakarta sejak tahun 1995. Saat terjadi konversi IKIP Muhammadiyah Jakarta menjadi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka pada tahun 1997, maka komisariat FPIPS bergabung dengan komisariat FIP dan FPBS menjadi Komisariat FKIP Uhamka. Dengan dukungan dari Pimpinan Cabang IMM Jakarta Timur saat itu, maka penulis menjadi Ketua Umum Pimpinan Komisariat IMM FKIP periode 1996-1997. Setelah itu lanjut menjadi Ketua Umum Pimpinan Cabang IMM Jakarta Timur periode 1998-1999.
- Tahun akademik 1999/2000 memulai studi lanjut S2 Pendidikan IPS di Universitas Negeri Yogyakarta (Beasiswa BPPS).
- Tahun 2004 memulai karir sebagai Sekretaris Dekan di FKIP Uhamka.
- Tahun 2009 menjadi peserta short course di Selandia Baru selama 12 minggu.
- Tahun 2011 memulai studi lanjut S3 Educational Economics and Management di Central China Normal University, Wuhan, China (Beasiswa DIA BERMUTU Dikti Kemendiknas).
- Tahun 2014 mulai menjabat sebagai Kepala Kantor Urusan Internasional di Uhamka
- Tahun 2023 sebagai Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Uhamka.
Pada saat itu terjadi Gerakan Reformasi 1999, sebagai bagian dari elemen mahasiswa, IMM turut menjadi pelaku Sejarah dalam meruntuhkan rezim Orde Baru, bersama-sama dengan elemen mahasiswa lainnya. Penulis merupakan bagian kecil dari organisasi ini, yang didukung para senior untuk ikut serta mendorong kemajuan bangsa dalam gerakan reformasi. Meskipun kini, beberapa penggerak reformasi sudah bertebaran di berbagai elemen bangsa, sebagai penguasa, oposisi, akademisi, aparat, atau masih menjadi aktifis pembela hak-hak kaum tertindas dengan caranya masing-masing.
Transformasi adalah perubahan menuju arah yang lebih baik. Dalam teori perubahan kita mengenal evolusi, revolusi, transformasi, ataupun disrupsi. Perubahan merupakan sebuah keniscayaan dalam masyarakat. Nilai-nilai sosial yang berada di masyarakat telah berkembang sesuai dengan perkembangan yang terjadi di berbagai aspek kehidupan manusia.
Bapak Manajemen memiliki teori yang sudah usang,karena kemajuan jaman membutuhkan teori baru yang lebih sesuai dengan manusia sekarang. Frederick Winslow Taylor adalah tokoh yang mendorong bagi penggunaan metode ilmiah dalam manajemen. "The art of management has been defined, "as knowing exactly what you want men to do, and then seeing that they do it in the best and cheapest way"."
Negara yang terlambat melakukan transformasi adalah negara Nauru serta beberapa negara di benua Afrika. Ketika mereka kaya, mereka tidak melakukan perencanaan jangka panjang dengan kekayaannya, sehingga berakhir menjadi negara yang tidak memiliki kekayaan dan tergantung belas kasihan negara lain.
Negara yang cepat melaksanakan transformasi contohnya adalah negara Singapura. Walaupun negara ini baru terbentuk, bandingkan dengan India, Mesir, Yunani, yang merupakan negara-negara dengan tradisi kebudayaan yang tua; kini Singapura merupakan pusat transaksi keuangan dunia. Indonesia merupakan negara yang menikmati Penanaman Modal Asing terbesar dari negara Singapura.
Transformasi PTMA: kisah sukses UMM, UMS dan UMY. Ketiga perguruan tinggi tersebut menjadi teladan bagi perkembangan perguruan tinggi Muhammadiyah -- 'Aisyiyah. Dengan kepemimpinan kolektif kolegial dan kerja keras para pemimpinnya, bisa menjadi PTMA besar. Universitas Muhammadiyah Malang memiliki keunggulan di bidang akademik dan non akademik. Memiliki berbagai bisnis yang menopang kelembagaan. Demikian pula dengan Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Pola manajemen yang dilakukan cukup signifikan. Sebagai lembaga jasa, pengembangan sumber daya manusia dilaksanakan dengan sangat baik. Sehingga dapat bersaing dengan perguruan tinggi negeri, serta melaksanakan catur dharma perguruan tinggi Muhammadiyah yang bermanfaat bagi masyarakat lokal, nasional, bahkan internasional.
Transformasi di korporasi: Air Asia, Iphone, Xiaomi, dan Google. Adalah contoh bagaimana manajemen transformatif berkembang di korporasi modern. Pendekatan-pendekatan baru dalam dunia bisnis ditunjang oleh kecerdasan tiruan generatif maupun kemajuan ilmu dan teknologi modern. Krisis ekonomi, maupun Pandemi Covid-19 menjadi hambatan sekaligus tantangan untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru. Dari berbagai teori manajemen terbaru yang saya baca, Teori Kepemimpinan Transformatif memiliki arah: mengurangi birokrasi dan lebih manusiawi. Teori manajemen yang menjadikan manusia hanya sebagai alat produksi semata, sudah ditinggalkan. Kalau masih ada yang memperlakukan manusia seperti itu, maka perusahaan tersebut bukanlah perusahaan idaman generasi z saat ini.
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Jakarta Timur merupakan bagian dari dinamika Muhammadiyah. Dalam ingatan penulis, ketika mulai bergabung dengan IMM adalah dengan mengikuti kegiatan Amaliyah Dzulhijjah. Kegiatan itu adalah kegiatan bakti sosial dan perayaan Hari Raya Kurban bersama-sama dengan masyarakat muslim di Banten, tepatnya di komunitas mualaf yang berasal dari Suku Baduy (Luar). Dari sini penulis mulai mencintai IMM dan bergabung di organisasi IMM. Pengkaderan di IMM dilaksanakan secara formal maupun informal. Penulis termasuk mahasiswa yang direkrut dengan pengkaderan informal dari para senior saat itu.
Drs Zulkabir, M.Pd., Ketua Umum DPP IMM ketiga, tidak setuju jika IMM bergabung dengan KNPI. Karena IMM adalah bagian dari pengkaderan Muhammadiyah yang harus selalu sejalan dengan Muhammadiyah. Penulis mendapatkan kesempatan untuk bertemu beliau, saat mengantar senior IMM Sumatera Utara yang mengadakan muhibah perjalanan ke Garut (situs Deklarasi Garut-nya IMM) dan ke Bandung. Bertemu dengan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat IMM ke-tiga. Yang berbaju biru adalah Ayahanda Imawan Drs. Dzulkabir, M.Pd., purna bakti Dosen UPI Bandung, sedang bersalaman dengan Shohibul Anshor Siregar dan Zulfahmi (alumni IMM Sumatera Utara, dan Dosen di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara).
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah pada masa penulis masih menjadi mahasiswa, memiliki perbedaan dengan masa sekarang. Dalam kategorisasi generasi, penulis termasuk Generasi X. Sedangkan generasi sekarang dimasukkan dalam kategori Generasi Z. Maka pendekatan dalam berorganisasi juga bisa berbeda.
Agar IMM Komisariat bisa berkembang dinamis, diperlukan gagasan-gagasan visioner implementatif dari pimpinan dan anggotanya. Yaitu gagasan-gagasan yang dapat diterapkan untuk melaksanakan proses pengkaderan Persyarikatan di kalangan mahasiswa. Gagasan tersebut akan muncul dan berkembang dari para individu-individu yang memiliki mindset yang bertumbuh, yang berorganisasi secara serius seperti juga belajar dengan serius.
Niat berorganisasi perlu diluruskan. Bisa jadi, niat semua orang berbeda-beda. Niat yang paling baik adalah berorganisasi sebagai pembelajaran, pengkaderan, dan penumbuhan keterampilan-keterampilan berorganisasi untuk peningkatan kapasitas kepribadian masing-masing.
Hubungan yang sukses dalam organisasi, muncul karena adanya respek dan komunikasi yang baik. Oleh karena itu, agar komisariat ini bisa berhasil, maka perlu adanya kebersamaan dari para pimpinannya, saling berkomunikasi dengan baik, dan saling menghargai.
Anggaran bukan segalanya. Walaupun untuk melaksanakan kegiatan memerlukan anggaran. Pengalaman penulis dalam ber-ikatan, bisa mengadakan kegiatan-kegiatan besar dengan anggaran (awal) yang sedikit. Hal ini terjadi karena perencanaan yang matang dalam kegiatan yang dilaksanakan dengan kolektif kolegial. Aktifis gerakan mahasiswa memiliki modal sosial sebagai modal dalam beraktifitas. Modal sosial secara teoretis menurutPierre Bourdieu adalah a collection of resources that equals a network of relationships and mutual recognition. Penelitian penulis menyimpulkan bahwa mahasiswa aktifis, yang memiliki modal sosial yang besar, akan lebih mudah sukses dalam hidupnya daripada mahasiswa lainnya. Mereka memiliki inter relasi sosial yang menciptakan nilai.Â
Asas kolektif kolegial adalah ciri khas IMM dan juga organisasi lainnya. Kita melihat contoh dari partai-partai besar yang "saham terbesar" dimiliki oleh keluarga tertentu. Hal ini tentu berbeda dengan IMM sebagai ortom Muhammadiyah. Penggerak IMM adalah mereka-mereka yang menghormati dan menjalankan AD ART IMM.
Integritas Ikatan
- Dukungan senior dalam ideologi ikatan dan persyarikatan. IMM di Jakarta  Timur memiliki tradisi kepemimpinan yang berdinamika. Organisasi yang berkembang adalah yang dapat menyeimbangkan antara tradisi dan kemajuan jaman. Oleh karena itu, dukungan para senior alumi dengan caranya masing-masing, jangan menjadi penghambat bagi perkembangan organisasi.
- Menerapkan trilogi ikatan sesuai dengan gaya generasi Z dan generasi alfa. Keberagamaan, Akademis, dan Kemanusiaan adalah tiga hal yang harus terus menerus dikembangkan oleh para pimpinan. Pimpinan IMM paling tidak harus memiliki kualifikasi santri. Cliffort Gerz membagi masyarakat Jawa menjadi Priyayi, Abangan dan Santri. Santri dalam pandangan Muhammadiyah bukan semata lulusan pesantren. Santri adalah umat Islam yang menerapkan ibadah wajib agama sebagai kesehariannya.
- Selalu berinovasi. Even the best can be improved. Pada masa kepemimpinan Elis Santiana, membuat 1 (satu) proposal PKM. Maka pada periode Angga Saputra harus memiliki inovasi yang lebih baik. Ada 12 Ketua Bidang, maka sangat mungkin jika setiap bidang membuat proposal PKM. Minimal ada 12 Proposal PKM.
- Meninggalkan jejak sejarah. Jangan jadi pengurus biasa-biasa saja. Untuk melakukan transformasi diperlukan kepribadian yang siap untuk menyandang nama aktifis. Aktifis adalah jenis mahasiswa yang berbeda dengan mahasiswa lainnya. Sikap altruistic mengemuka dengan bekal trilogi ikatan. Perkuat organisasi dengan saling komunikasi dengan baik, dan juga saling menghargai (respect). Jika komunikasi dan saling menghargai muncul, maka akan memperkuat modal sosial, dalam implementasinya muncul mutual trust dan bonding antara sesama Pimpinan Komisariat.
- Budaya Berkemajuan. Tinggalkan budaya malas, tidak disiplin, budayakan efektif dan efisien, agility, kaizen, kerja keras -- kerja cerdas -- kerja ikhlas. Mempelajari konsep mindset bertumbuh serta mampu menerapkannya adalah tanda berkemajuan.
Selamat atas pelantikan Pimpinan Komisariat FKIP Uhamka periode 2023 -- 2024, semoga menjadi bagian integral dalam pengkaderan Persyarikatan Muhammadiyah yang transformatif berkemajuan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H