Malam itu warung nasi di bantaran kali sepi. Bulan purnama tidak jadi jatuh ke pelukan warga bantaran kali, tapi paling tidak, cahayanya memantul di permukaan air yang coklat dan kotor. Sebentar lagi, demi pembangunan, air itu akan berubah bening karena revitalisasi. Tak ada lagi hunian lapuk. Beton sama rata dari ujung ke ujung. Demi pembangunan, Yadi dan warga bantaran kali terpisah dari arwah para buyut.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!