Mohon tunggu...
Muhammad Aqshadigrama
Muhammad Aqshadigrama Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Seorang pembelajar yang haus rasa ingin tahu

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Gembar-gembor Baliho: Potret Nihilnya Kualitas Seorang Aktor Politik

24 Desember 2021   00:40 Diperbarui: 24 Desember 2021   19:47 1766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Baliho politik (KOMPAS.com)

Sayangnya, "dagangan" yang ditawarkan ke pada publik bukanlah sebuah gagasan, ide, ataupun inovasi yang itu dibutuhkan oleh masyarakat untuk menyelesaikan masalahnya. Melainkan, para politisi banyak menjual citra, karisma, atau hal-hal lain yang tidak memiliki relevansi penting terhadap apa yang menjadi kebutuhan rakyat.

Seharusnya, di dalam persaingan pasar yang sempurna, baik itu produsen/penjual atau konsumen/pembeli akan sama-sama terjadinya hubugan timbal balik yang saling menguntungkan pada keduanya. 

Namun, realita yang demikian ideal itu sangat sulit untuk terjadi atau bahkan cenderung mustahil, khususnya dalam persaingan politik demokrasi. Penyebabnya sama-sama terletak pada dua pihak, yaitu politisi dan rakyat. 

Saling terbatasnya kedua pihak dalam mengakses informasi satu sama lain, menyebabkan pola hubungan keduanya menjadi bias. Di mana para politisi (produsen) tidak memiliki akses informasi yang cukup untuk mengetahui "selera produk" atau kebutuhan masyarakat (konsumen). 

Saat yang bersamaan, masyarakat pun tidak memiliki informasi terhadap "produk jualan" dari para politisi. Akibatnya, para politisi tidak mengetahui aspirasi publik, sehingga melahirkan produk jualan yang tidak dibutuhkan oleh rakyat. 

Sementara publik, tidak memiliki akses informasi terhadap tawaran gagasan yang membuat masyarakat tidak memahami "produk jualan" dari para politisi.

Meskipun demikian, istilah "pembeli adalah raja" merupakan prinsip yang harus dipegang oleh para penjual, utamanya dalam politik. Bahwa memang, dalam perekonomian sendiri, menjaga hak konsumen sangatlah penting. 

Perlunya mengurangi ketimpangan informasi itu yang perlu dilakukan dalam iklim politik demokrasi. Para politisi dan partai politik perlu terbuka terkait produk jualan yang ditawarkan, yaitu berupa gagasan, ide, inovasi, atau program-program yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam menyelesaikan masalahnya. 

Responsivitas aktor politik terhadap isu-isu strategis, seperti ekonomi, kesehatan, pendidikan, lingkungan, hingga keamanan sangat dibutuhkan oleh masyarakat guna mengetahui kualitas dari politisi atau partai politik sebagai produsen. 

Produk itu sudah seharusnya mengutamakan gagasan dan program, bukan lagi menjual citra ataupun karisma. Citra dan karisma sendiri akan ikut terbangun, ketika gagasan dan program yang ditawarkan pada publik bagus dan berkualitas.

Lalu, ketika hendak mengamati baliho-baliho yang banyak terpampang, masyarakat tidak melihat itu sebagai suatu gagasan dan program yang menjadi barang jualannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun