Mohon tunggu...
Taufiqur Rahman
Taufiqur Rahman Mohon Tunggu... Akuntan - Pelajar

Saya suka mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wujudkan Keberkahan dalam Bisnis Islam Modern dengan Etika dan Akhlak Syariah

15 Oktober 2024   20:25 Diperbarui: 15 Oktober 2024   20:34 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam islam, etika dan akhlak berbisnis merupakan perilaku yang dibalut dengan nilai-nilai syariat dan mengutamakan Halal dan Haram di dalamnya. Disini etika bisa di bilang sebagai suatu perilaku yang menaati perintah Allah dan menjauhi apa yang di larang.

Oleh karena itu, etika bisnis Islam dapat dikatakan sebagai kode etik berdasarkan Al-Quran dan Hadits yang wajib dijadikan acuan setiap orang dalam beraktivitas bisnis. Salah satu etika bisnis Islam yang harus dipatuhi dan dipraktikkan oleh seluruh umat Islam adalah menghindari segala sesuatu yang dilarang.

Meskipun hal itu menguntungkan secara finansial. Dengan mengikuti prinsip dan etika bisnis Islam, Anda dapat terhindar dari berbagai praktik bisnis yang dilarang agama dan memastikan bisnis yang Anda lakukan dihormati di hadapan Allah SWT.

Prinsip-Prinsip Etika dalam Bisnis Islam Modern

Dalam dunia bisnis, tidak semua orang bisa berlaku jujur kepada orang lain. Manipulasi seringkali di lakukan oleh mereka yang tidak bermoral tinggi.

Tingkat etika dan kejujuran yang rendah menghancurkan nilai-nilai etika dari bisnis yang sebenarnya sudah ada sejak dulu. Beberapa pokok-pokok etika bisnis Islam yang di jelaskan Bukhari Alma melalui majalah Muhammad Farid dan Amiratuz Zarow yaitu :

Menepati Janji

Sebagai umat Islam, kita di ajarkan untuk menepati janji. Janji adalah semacam ucapan atau kemauan yang kita ungkapkan kepada seseorang, dan Allah. Dalam bisnis ini adalah prinsip pertama yang perlu di lakukan para pebisnis.

Masalah Hutang dan Kredit

Hutang adalah perbuatan yang dapat terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Dalam beberapa kasus, permasalahan utang ini bisa menjadi sulit untuk diatasi sehingga berujung pada perselisihan, proses hukum, bahkan pembunuhan pada saat proses penagihan utang. Jadi dalam bisnis berbasis islam, prinsip ini juga perlu di perhatikan.

Jual Beli Harus Jujur

Pemilik bisnis dan konsumen haruslah jujur, karena kejujuran merupakan aspek penting dalam berbisnis. Selain itu kejujuran adalah kunci suksesnya bisnis seseorang.

Untuk mencegah terjadinya penipuan dalam bertransaksi maka harus ada kunci yang dapat mencegah terjadinya penipuan dalam jual beli. Disini kunci pentingnya adalah etika dan akhlak yang baik.

Masalah Upah

Mencegah kecemburuan dan demo dari pegawai bisa di lakukan dengan memberikan upah sesuai dengan apa yang di kerjakan pegawai. Menjalankan usaha secara beretika sangatlah penting karena profesi wirausaha pada hakikatnya merupakan profesi mulia yang melayani seluruh masyarakat.

Contoh Akhlak Baik Dalam Bisnis Islam Modern

Islam tidak menganut ideologi yang membuat semua hal menjadi halal. Selain itu, Islam tidak mewakili ideologi yang sepenuhnya dilarang (haram), seperti yang diyakini sebagian orang. Untuk itu Islam mempunyai beberapa kaidah dan etika yang cocok untuk di terapkan dalam bisnis modern, antara lain:

Bisnis Bukan Sesuatu yang Haram

Seluruh umat Islam dilarang membeli atau menjual produk-produk yang dilarang agamanya, seperti menjual daging babi, alkohol, dan obat-obatan terlarang. Selain itu, umat Islam dilarang memakan hasil penjualan produk tersebut.

Baginda Nabi Muhammad SAW sudah menjelaskan beberapa barang yang tidak boleh diperjual belikan. Beberapa barang itu adalah khamr, bangkai, babi dan juga patung berhala.

Namun disini Rasulullah SAW juga menyebutkan kalau khusus lemak bangkai tidak di haramkan. Karena bisa di pakai untuk mengecat kapal, minyak untuk kulit, dan sebagai lentera.

Tidak Boleh Mubazir                                       

Salah satu persoalan yang sangat di benci agama adalah sikap berlebihan dalam menggunakan sesuatu di luar batas yang diperbolehkan dalam syariat Islam (Mubazir). Semua orang yang boros atau bisa di sebut mubazir juga di sebut sebagai pengikut iblis.

Membandingkan orang yang melakukan perbuatan mubazir dengan saudara setan tentu mempunyai makna penghinaan dan larangan yang sangat berat. Oleh karena itu, seluruh umat Islam wajib menghindari perilaku tersebut aplagi dalam berbisnis.

Keunggulan Etika Bisnis Islam Modern

Pesatnya perubahan era globalisasi saat ini memunculkan permasalahan terkait etika bisnis yang memiliki kelebihan dan kekurangan karena berbagai alasan. Oleh karena itu, manfaat etika bisnis islam di era modern menurut Sutrisna dari majalah Lina Juliana Haurissa dan Maria Praptiningsih yang bisa didapatkan adalah:

  • Sebagai sebuah moralitas, etika bisnis memandu perilaku manusia dan memungkinkan manusia mengelola kehidupan dan bisnisnya dengan lebih baik
  • Dapat mendorong dan mendorong masyarakat untuk mengambil keputusan yang kritis dan rasional berdasarkan pendapatnya sendiri yang menjadi tanggung jawabnya
  • Pemenuhan norma-norma yang telah ditetapkan untuk mencapai ketertiban dan kesejahteraan sosial dapat membawa suatu masyarakat berkembang menjadi masyarakat yang tertib, tertib, damai dan sejahtera
  • Etika bisnis sebagai ilmu membantu memuaskan rasa ingin tahu dan menuntut manusia mampu bertindak secara moral, kritis, dan rasional

Itulah dia ulasan terkait etika dan akhlak bisnis islam modern yang sebaiknya di terapkan para pebisnis dalam menjalankan usaha yang mereka kelola. Dengan semua prinsip di atas, para pebisnis bisa meraih keuntungan yang pastinya penuh berkah dan di rahmati Allah swt.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun