Mohon tunggu...
Alex Pandang
Alex Pandang Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance Writer

Freelance Writer

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi | Dialog Tubuh

7 Februari 2018   06:57 Diperbarui: 7 Februari 2018   21:49 827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bilamana teriakan teriakan itu mengaum dari tubuh yang kalah dengan hatinya!

Perjuangan sudah pasti mati!

Para pengemis terus meminta meminta!

Ini adalah sederet nyanyian dari dalam bangkai dan tubuh si penjual orasi yang bermimpi jadi gendut setelah menjilat rupiah! Melahapnya sampai tak ada yang tersisa.

Jangan tipu rakyat!  Sesungguhnya mereka tak bodoh, mereka hanya terlalu sabar, sabar mencari makan, dengan kedua tangan, membelah batu diatas tanah,  bukan masalah!

Siang pun berlalu. Kata kata mati. Ini hanya dialog tubuh.  

7/2/18

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun