Mohon tunggu...
Alex Pandang
Alex Pandang Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance Writer

Freelance Writer

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi | Dialog Tubuh

7 Februari 2018   06:57 Diperbarui: 7 Februari 2018   21:49 827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Laki laki paruh baya itu masih gemar berteriak.

Ia sering beranggap matahari menyala di sudut bibirnya.

Segelas kopi pagi tak cukup menyadarkannya.

Kita semua kecanduan.

Perjuangan sudah pasti palsu.

Bilamana nyanyian nyanyian tengah hari pecah dari dalam perut yang masih kosong!

"Tak kau lihat kami lapar!

Tak kau lihat kami haus!

Tak kau lihat semuanya hilang!

Direbut paksa dari kami!"

Teriaknya tak sabar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun