Mohon tunggu...
Sian Raja Turi
Sian Raja Turi Mohon Tunggu... -

Mantan Aktivis 1998

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Batak Parmalim" Penganut Agama Yahudi Terakhir di Tano Batak?

13 Oktober 2014   20:27 Diperbarui: 4 April 2017   17:26 25043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

j. Simangido Siamun dohot Bariba Siamun (Tangan kanan dan sisi kanan), Dalam budaya Tapanuli, sisi kanan dan tangan kanan berbeda tingkat kehormatannya dengan sisi kiri dan tangan kiri. Jangan sekali-kali berinteraksi dengan orang lain melalui tangan kiri jika tidak karena terpaksa. Itupun harus disertai ucapan maaf. Dalam Alkitab banyak tercatat aktivitas sisi `kanan’ yang melambangkan penghormatan atau kehormatan. Yusuf sang perdana menteri Mesir memprotes ayahnya Yakub yang menyilangkan tangannya ketika memberkati Manasye dan Efraim (baca Kejadian 48). Rasul Paulus dalam salah satu suratnya menyiratkan hierarki anggota tubuh ini. Juga baca Pengkhotbah 10:2, Mzm 16:8,Mat 25:33, 26:64 Mrk 14:62, Kis 7:55-56, 1Pet 3:22, dll.

k. Anak Siahaan/Siangkangan/Buha Baju/Panggoran (Anak Sulung), Dalam Adat Batak jika seorang ayah meninggal maka anak sulung yang sudah dewasa akan menggantikan posisinya untuk mengurus dan menafkahi keluarganya. Alkitab ditulis dengan bahasa manusia, bangsa Israel kuno. Deskripsi tentang anak sulung pada bangsa ini sama seperti yang ada pada suku Batak yang sekarang, sehingga the term of the firstborn (istilah anak sulung) banyak terdapat dalam kitab tersebut. (baca Kel 4:22, 34:20, 13:12 dan 15, Im 27:26, Bil 3:13, 8:17, Mzm 89:28, Yer 31:9, Hos 9:20, Rom 8:23, Luk 2:27, 11:16, 1Kor 15:20 dan 23, Kol 1:15 dan 18, Ibr 1:6, Yak 1:18, dll).

k. Imbar Ni Baoa dohot Boru-Boru (Perbedaan Gender antara Lelaki dan Perempuan), Hingga sekarang posisi perempuan dalam hubungan dengan pencatatan silsilah selamanya tidak disertakan karena perempuan dianggap milik orang lain, menjadi paniaran ni marga yang berbeda. Hal yang sama terjadi pada bangsa Israel kuno ; bangsa ini tidak memasukkan anak perempuan dalam silsilah keluarga. Ada banyak silsilah dalam Alkitab, tetapi nama perempuan tidak terdapat didalamnya kecuali jika muncul sebagai yang sangat penting seperti Rut dan Maria (ibu Yesus). Kalaupun nama Dina disebut juga dalam Alkitab, itu bukan karena posisinya yang penting tetapi hanya sebagai pelengkap nama- nama keturunan Yakub yang kemudian menurunkan seluruh bangsa Israel. Dalam Tradisi Israel, anak perempuan tidak dihitung sebagai bangsa, tetapi anak laki-laki, red.

l. Sinamot (Mahar/Dowry), Pemberian Mahar kepada pihak keluarga pengantin perempuan.

m. Maningkir Tangga dohot Paulak Une, Sebuah tradisi Batak Kuno untuk  memeriksa keperawanan dari seorang pengantin perempuan. Sebelum menikmati malam pertama, ibu atau saudara perempuan dari pengantin pria akan memeriksa keperawanan dari pengantin perempuan. Pada jaman dahulu para perempuan Batak amat menjaga kesuciannya. Jika seorang pengantin perempuan terbukti tidak perawan lagi, maka saat melaksanakan Adat Maningkir Tangga atau Paulek Une dia bisa dikembalikan ke pihak keluarga besarnya.

l. Legenda Si Raja Batak dan Gunung Pusuk Buhit  mirip (Nuh dan bukit Ararat)

m. Anakkonhi Do Hamoraon Di Au (Anak Adalah Harta Paling Berharga Melebihi Apapun Di Dunia Ini). Budaya ini mirip dengan Ibunda dari Nabi Musa ketika ia rela menjadi budak dan pembantu Ratu Mesir untuk menyelamatkan Nabi Musa yang masih bayi. Juga seperti orang-orang Yahudi di Eropa pada masa "Holocaust" rela mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan anak-anak mereka.

n. Partungkot Sialagundi/Tunggal Panaluan (Raja dan Pemimpin Bangso Batak Selalu Memakai Tongkat Sebagai Perlambang Kekuasaannya). Hal ini mirip dengan Raja-Raja dan Nabi-Nabi dalam Budaya Israel Kuno. Bandingkan dengan Raja-Raja Jawa yang selalu menggunakan Pedang dan Keris untuk melambangkan kekuasaannya.

p. Bangso Batak Na Jogi/Bonggal (Bangsa Batak Yang Jaya Raya/The Great Bataknese Nation). Seperti Bangsa Israel, Bangso Batak selalu menyebut dirinya sebagai suatu bangsa yang besar bukan sebagai suku atau etnis.

4. KEMIRIPAN SIFATDAN KARAKTER :

a. Memiliki Hapistaron/Hamaloon (IQ/Kepandaian) diatas rata-rata dibandingkan dengan suku-suku bangsa di sekitarnya. Ini adalah salah satu ciri utama yang amat mirip antara Bangso Batak dan Bangso Israel. Hal ini mungkin yang menyebabkan superioritas Bangso Batak di Indonesia.

b. Manghutur-huturhon Pamatangna/Simanjujung Ditingki Marulaon Na  Badia Manang Manortor (Suka menggoyang-goyangkan badan atau kepalanya ketika sedang beribadah atau menari.) Ini juga salah satu ciri yang amat mirip dengan Bangsa Israel. Ketika Orang Israel beribadah mereka akan selalu menggoyang-goyangkan tubuh dan kepalanya.

c. Parjalang/Pangaranto Na Hasea (Perantau Yang Selalu Sukses). Sifat ini melahirkan amat banyak perantau Batak yang sukses, di Indonesia mungkin Bangso Bataklah perantau paling sukses mengalahkan Suku Minang, Suku Bone dan Suku Bugis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun