Mohon tunggu...
Galih Satria H
Galih Satria H Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Belajar menulis

ASN milineal yang sangat mendambakan proses kerja terbuka terhadap fleksibilitas,kreatifitas,dan inovasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hidup di Dalam Naungan Doa Seorang Ibu

11 Januari 2016   15:59 Diperbarui: 11 Januari 2016   16:51 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Sholat dulu aja...biar nanti nontonnya enak.."ajak si Putri,aku mengangguk dan mengikutinya dari belakang.

"Kalau mau wudhu..disana ya.."kata dia sambil menunjuk kran di samping ruang sholat keluarganya.Aku langsung menuju kran tersebut untuk wudhu.Selesai wudhu,aku menunggu Putri yang bergantian untuk wudhu.Jamaah berdua serasa suami istri cuuuuy...Kemudian kami sholat maghrib berjamaah.

Selesai sholat,langsung deh berangkat menuju bioskop.Untungnya,jalanan lumayan sepi jadi mempersingkat waktu tempuh.

Sampailah kami berdua di bioskop,Putri mulai mengantri sedangkan aku menunggu saja sambil duduk duduk.Tidak begitu lama mengantri,akhirnya Putri sudah mendapatkan tiket nonton The counjouring.Tak lupa,dia membeli pop corn dan minuman untuk teman menikmati film horor tersebut.

"Pintu theater dua telah dibuka..." kemudian aku dan putri memasuki theater 2,dan mencari tempat duduk yang sudah dipilihnya tadi.

Lampu bioskop sudah dimatikan,dan film siap diputar.Masuk pertengahan film,aku kaget setengah mati,serasa jantung mau copot.Kalau teriak pasti nanti ditertawakan oleh penonton lainnya.Aku lihat si Putri enjoy aja nonton itu film.Dalam batinku berdoa.."ayo dong cepetan bubar..."

Dyaaaaarrrr.....aku kaget lagi ketika wajah si hantu diclose up.

"FAaaaakkkkk..."aku teriak.Si Putri cengingisan melihat aku yang ketakutan setengah mati.

Akhirnya film telah usai,lampu bioskop dihidupkan kembali.Putri ketawa melihat aku yang keringetan,padahal ac di bioskop dingin banget.

"Abis olahraga ya beb..."kata Putri sambil mengusap rambutku.Aku tersenyum sinis.

"Cup..cup..cup..."kata dia menghiburku atau lebih tepatnya tambah mengejekku.Dia merangkul bahuku dari belakang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun