Mohon tunggu...
Galih Satria H
Galih Satria H Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Belajar menulis

ASN milineal yang sangat mendambakan proses kerja terbuka terhadap fleksibilitas,kreatifitas,dan inovasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hidup di Dalam Naungan Doa Seorang Ibu

11 Januari 2016   15:59 Diperbarui: 11 Januari 2016   16:51 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Bu....njaluk duit!!! (bu..minta uang)"teriak si cowok.

"Gak ono le...duit e wis dinggo tuku obat e bapak (Gak ada nak,uangnya sudah untuk beli obatnya bapak)"jawab si Ibu

"Ah...ra percoyo aku bu...mesti nang dompetmu isih ono duit(ah..gak percaya aku bu..mesti di dompetmu masih ada uang"kata si Cowok dengan kasar dan bengis.

"Ojo lee...duit iki dinggo mbayar utang neng warung e Bu Karti..(Jangan nak..uang ini untuk membayar utang di warungnya Bu Karti)"jawab si Ibu dengan nada sedih

Aku tidak berani untuk keluar melihat pertengkaran tersebut,karena takut untuk mencampuri urusan rumah tangga orang.Akhirnya aku tetap di teras rumah sambil mendengarkan percakapan antara Ibu dan Anak tersebut.

Akhirnya si Anak pergi,dia menggeber motor RX kingnya sehingga mengeluarkan asap banyak dan suara bising.

Ku lihat dari celah-celah pagar,si Ibu berjalan sambil terisak-isak.

"Woy..liat apa kamu?mesti cewek seksi ya"si Putri menepuk bahuku,sontak aku kaget.

"Siapa sih ibu itu?"tanyaku.

"Ooo...bu Sukar toh?rumah tangganya kacau,aku kasihan sama beliau.Suaminya kena stroke,sedangkan anak semata wayangnya ugal-ugalan,sukanya minum minuman keras,kadang bawa masuk cewek seenaknya.Pokoknya ngeri deh..."jawab si Putri.

Obrolan kami berhenti karena mendengar suara adzan maghrib.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun