Mohon tunggu...
Arbi Sabi Syah
Arbi Sabi Syah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Jurnalis Komparatif.id

Jurnalis Komparatif.id dan Kreator Konten Media Sosial Blockchain.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[FFK] Arti Sebuah Perkawinan

18 Maret 2011   13:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:40 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13004516391816252648

Sangat tipikal perempuan zaman sekarang, deh!

Tidak heran! Malah boleh kubilang sangat wajar sekali. Perubahan ini memang sangat mendadak. Semua keputusan ini memang aku ambil hanya dalam waktu yang sangat singkat. Tidak memakan proses yang terlalu lama. Cukup dalam kurun waktu tiga bulan saja. Sangat singkat, terutama buat orang yang dikenal dengan karakter dan sifat sepertiku.

Mereka pasti berpikir orang sepertiku tidak akan pernah kawin. Atau mungkin kawin, tapi tidak sekarang. Paling tidak sampai aku sudah bosan menikmati hidup. Sudah benar-benar mapan. Yang paling penting, sudah menemukan pria yang benar-benar ideal, bisa seratus persen dicintainya, dan tentu saja harus sangat pintar, mapan, pengertian, dan betul-betul sabar! Dalam kata lain, almost impossible. Paling-paling juga nanti, kalau aku sudah bangkotan. Itu pun masih belum tentu.

Mereka pasti heran, kenapa sekarang aku bisa tiba-tiba saja berubah pikiran? Apa aku tidak takut kehilangan semua ambisi dan cita-citaku selama ini? Apa aku bisa membagi semua kehidupanku hanya dengan satu orang saja? Apa aku benar-benar yakin bisa mempertahankan sebuah ikatan perkawinan? Perkawinan bukan permainan, lho! Intinya, apa aku benar-benar sudah siap?

Jujur saja, frankly kalau aku sampai ditanya, aku pasti tidak akan pernah bisa menjawab. Kenapa? Nggak tahu! Nggak takut? Ada juga, sih! Yakin? Hmmm.... Siap? Waduh!

Walau bagaimanapun juga keputusan ini sudah menjadi keputusanku. Keputusanku adalah final. Tidak akan pernah ada yang bisa mengganggu gugat setiap keputusanku. Tidak akan pernah bisa berubah. Semuanya sudah bulat.

Let them think what they want. Terserah! Aku tidak peduli! Ini adalah keputusanku dan hanya aku yang tahu alasannya. So, they better believe it or... get lost!

Nobody knows me better but me...

-----

Setiap manusia yang dilahirkan diberi kesempatan untuk menggunakan anugerah yang paling besar yang telah dikaruniai sejak masih dalam kandungan yang membuat derajat manusia menjadi sangat tinggi untuk memilih sebuah jalan dari berbagai pilihan jalan yang bercabang yang sangat beraneka ragam dengan berbagai macam variasi, bentuk dan jenisnya yang masing-masing akan menghasilkan sesuatu yang berakibat langsung maupun tidak langsung mempengaruhi setiap manusia yang dilahirkan itu sendiri.

Hidupku selama ini terlalu sempurna. Semua yang kuinginkan sudah kudapat. Semua yang aku inginkan sudah keperoleh. Paling tidak menurut takaran atau ukuranku sendiri. Orang lain bisa berpikir belum cukup, tapi hey, ini aku. Aku bukan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun