Di ujung tombak penyerahan dan penerimaan diri...
Dinikmati perasaan cinta dan emosi...
Sebagai buah khayalan, mimpi dan pemikiran
Untuk memulai hidup yang baru.
----
Tiga bulan pacaran sudah cukup. Aku tidak mau berlama-lama pacaran. Buang waktu saja. Kalau memang sudah waktunya, ya sudah waktunya.
Sejak pertama kali bertemu dengan Bayu, aku sudah yakin, dia adalah orangnya. Dia laki-laki yang paling cocok untukku. Laki-laki yang paling sempurna untukku. Laki-laki yang bisa mengantarkanku mendapatkan semuanya. Semua yang aku mau.
Cinta? Makan, tuh, cinta. Aku tidak bilang aku tidak jatuh cinta padanya. Aku sangat jatuh cinta padanya. Tapi aku bukan menikah dengannya hanya gara-gara cinta. Siapa yang mau makan cinta seumur hidup? Yang pasti, bukan aku orangnya.
Dia yang pertama kali menyatakan cintanya untukku. Aku yang melamarnya untuk menikah denganku. Aku tidak mau berlama-lama hidup dalam khayalan dan impian. Aku mau kenyataan.
Gengsi? Tidak! Tidak semua pria tahu kapan waktu yang paling tepat. Perempuan juga tidak seharusnya malu atau gengsi. Semua sama-sama berhak. Sedikit pengakuan, bisa memutuskan.
Ditolak? Tidak mungkin! Dia tahu apa artinya diriku, seperti juga aku tahu apa arti dirinya bagiku. Take it now or you will regret it later, baby![arbimariska]