Richard Booth's Bookshop adalah toko paling besar yang menyimpan paling banyak koleksi. Jumlah koleksinya digadang-gadang mencapai 1,1 juta buku bekas yang menghubungkan rak sepanjang 8,8 km. Nama Richard Booth sendiri diambil dari nama sang pemilik yang sekaligus pemrakarsa toko buku bekas di Hay on Wye.
Ada juga The Childreen's Bookshop yang khusus menjual buku-buku bekas anak-anak, Poetry Bookshop yang khusus menjual buku-buku puisi, Hay on Wye Booksellers yang menjual buku baru dengan setengah harga, Green Ink Book Seller yang menjual buku-buku filosofi, sejarah dan buku-buku anak, C.Arden Bookseller yang menjual buku-buku sejarah, berkebun serta peternakan dan lain sebagainya.
Toko Murder and Mayhem menjadi surganya para pencinta fiksi detektif dan horor. Di toko tersebut berjejer rapi dan komplit koleksi Green Penguins, Sherlock Holmes dan penulis novel detektif legendaris, Agatha Christie.
Dari sekian banyak anekan macam toko buku, sepertinya para foto hunter menjadikan Hay Castle Bookshop sebagai titik favorit karena terlihat unik, instagramable dan eye catching. Itulah mengapa gambar Hay Castle Bookshop-lah yang paling mendominasi di kolom pencarian Google.
Pertanyaannya, bagaimana kota kecil seperti Hay on Wye bisa berubah menjadi salah satu pusat buku dunia?
Nama Richard  Booth akan muncul dan terus tersemat dalam sejarah Hay on Wye. Ia adalah penggagas pertama toko buku bekas di kota kecil itu. Booth adalah seorang pemuda yang lahir di tahun 1938. Ia memilih berjualan buku bekas sejak usianya menginjak 23 tahun.
Keputusannya tentu mengecewakan pihak keluarga. Bagaimana tidak, ia adalah lulusan Universitas Oxford yang ternama itu. Bisa dibayangkan perasaan ibunya ketika anaknya yang memiliki potensi masa depan cemerlang malah lebih memilih menjadi penjual buku bekas?
Tahun 1962 Booth berhasil membuktikan kebulatan tekadnya dengan mendirikan toko buku pertamanya. Ia membeli sebuah bangunan bekas pemadam kebakaran dengan harga 700 pound. Tempat itu diberinya nama The Old Fire Station.
Ia berburu banyak buku bekas dari segala penjuru Inggris. Beberapa yang berhasil ia kumpulkan berasal dari universitas, lembaga-lembaga publik, perpustakaan pribadi serta koleksi dari para cendekiawan. Ia percaya buku-buku yang ia kumpulkan kelak akan mendatangkan orang-orang dari luar. Baginya buku-buku lawas tidak akan pernah mati, layaknya barang antik, semakin lawas harganya semakin tinggi.