Mohon tunggu...
Veriana
Veriana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

_

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Konflik Etnis Tionghoa dan Pribumi di Surakarta (1972-1998)

13 Desember 2021   09:47 Diperbarui: 13 Desember 2021   10:19 14701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Konflik Etnis Tionghoa dan Pribumi di Surakarta

Dahulu, Kota Surakarta sebagai salah satu pusat konflik yang pada saat itu masyarakat nya cenderung terkenal lemah lembut, sopan santun serta lebih mengedepankan keharmonisan. Sebenarnya, konflik etnis Tionghoa dengan pribumi di Surakarta ini sudah terjadi sejak zaman penjajahan Belanda, sekitar tahun 1742-an yang dikenal dengan “Bedah Kartasura”.

Dari konflik antara etnis Tionghoa dengan masyarakat Pribumi ini dipicu oleh faktor yang memicu terjadinya konflik ini sehingga menyebabkan kekacauan yang sangat parah sehingga memakan banyak korban jiwa. Faktor yang memicu terjadinya konflik ini antara lain yaitu adanya pembentukan mobilisasi, konflik individual serta aksi mahasiswa. Dari konflik tersebut pada akhirnya menimbulkan dampak yang sangat besar mulai dari sektor pendidikan, ekonomi, transportasi serta kerugian lainnya yang juga dialami oleh masyarakat sekitar. Sedangkan untuk menangani konflik yang terjadi banyak berbagai pihak yang turut membantu mulai dari ABRI beserta kepolisian, pemerintah serta organisasi-organisasi yang turut membantu menangani kasus tersebut.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Nurjanah, F., & Saputra, A. (2021). Srategi Spasial Kalangan Tionghoa di Kauman Surakarta. Nalars, 20(1), 29-36.

Onghokham. (2008). Anti Cina, Kapitalisme Cina, dan  Gerakan Cina: Sejarah Etnis Cina di  Indonesia. Jakarta: Komunitas Bambu.

Putro, Y. A., Atmaja, H. T., & Sodiq, I. (2017). Konflik Rasial Antara Etnis Tionghoa Dengan Pribumi Jawa di Surakarta Tahun 1972-1998. Journal of Indonesian History, 6(1).

Rustopo. (2007). Menjadi Jawa: Orang-orang Tionghoa dan  Kebudayaan Jawa di Surakarta  1895-1998. Yogyakarta: Ombak.

Tualeka, M. W. N. (2017). Teori konflik sosiologi klasik dan modern. Al-Hikmah, 3(1), 32-48.

Wasino. (2006).  Pertiwi. Wong Jawa dan Wong Cina : Lika-Liku  Hubungan Sosial antara Etnis  Tionghoa dengan Jawa di Solo tahun 1911-1998. Semarang: UNNES Press.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun