Mohon tunggu...
Amrullah Usemahu
Amrullah Usemahu Mohon Tunggu... -

KUASAI LAUT - KUASAI DUNIA\r\n" Terus Berkarya Demi Perikanan Jaya"

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Temukan Jawabannya untuk Indonesia Bebas Bencana

2 Januari 2019   22:03 Diperbarui: 2 Januari 2019   22:06 779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Doktrin demokrasi yang bersifat anthroposentris harus diseimbangkan dengan ekokrasi yang bersifat ekosentris. Paham antroposentisme harus berada dalam posisi hubungan yang saling imbangi-mengimbangi (checks and balances) dengan paham ekosentrisme. Dengan meningkatnya kesadaran akan paradigma ekosentrisme ini, baik di dunia pemikiran akademis maupun di dunia praktik penyelenggaraan kekuasaan negara, kita dapat berharap bahwa pada saatnya, paham antroposentrisme dan ekosentrisme, serta konsep demokrasi dan ekokrasi dapat benar-benar saling imbang mengimbangi satu sama lain.

Alam semesta ini merupakan suatu kesatuan sistim yang saling berhubungan dan saling bergantung sama sama lain. Alam kehidupan merupakan suatu kesatuan ekosistem. Karena itu, paradigma berpikir manusia harus berubah dari 'anthropocentris' ke 'theocentrisme' sampai ke titik keseimbangan (equilibrium). 

Keseimbangan itu, bahkan boleh jadi harus dikontrol dengan mengedepankan orientasi baru yang lebih bercorak 'theocentrisme' dengan gaya baru, yang menyeimbangkan secara fungsional hubungan antara Tuhan, Alam, dan Manusia dalam satu kesatuan sistem yang fungsional. Oleh karenanya semua manusia yang ada di muka bumi, seluruh rakyat Indonesia bertanggung jawab terhadap terwujudnya ekokrasi. Paradigma ini mirip dengan yang diusung oleh beliau ": Hablum minallah, Hablum minannas, Hablum Minal A'lam.

Filosofi Hablum Minal A'lam dari Bapak Doni Monardo telah menyadarkan saya, bahwa selama ini saya telah abai terhadap alam. Oleh karenanyalah, di penghujung tahun ini saya ucapkan terima kasih yang mendalam kepada bapak Doni Monardo yang telah menarik saya dalam pusaran frekeuensi yang sama untuk berdharma bakti pada pertiwi. Bela Lingkungan. Bela Alam. Bela Negara. Dalam naungan ta'awun menuju ridlo-Nya. Saling menghormati dan saling memotivasi.

Semoga berkenan atas kado (tak) istimewa di penghujung tahun, sekedar tulisan tak bernama. Salam Takzim untuk sahabat alamku Doni Monardo dan para sahabat Citarumers". Semoga di Tahun Depan semua langkah kita diberi kelancaran dan kemudahan. Amin.

Catatan di Penghujung tahun di Sudut Kampus Biru, Kampus Perjuangan
Universitas Islam Bandung

Oleh Dr. Dini Dewi Heniarti,  S. H. M. Hum (Presiden Asosiasi Profesor Doktor Hukum Indonesia.  Ketua Dewan Pengawas Yayasan Citarum Harum. Ketua Dewan Pembina Citarum Institut)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun