Motivasi yang seperti ini perlu terus dikembangkan. Sebab ditengah masyarakat masih banyak orang yang pelit untuk mengeluarkan uangnya dalam urusan agama. Banyak orang yang sebenarnya punya harta namun enggan diminta uangnya untuk pembangunan sarana ibadah.Â
Akhirnya, saat ada pembangunan masjid maka kebanyakan panitia pembangunan meminta sumbangan dengan cara berdiri di tengah jalan. Ini tentu berbahaya bagi keselamatan. Alih-alin ingin membangun masjd tetapi justeru nyawa jadi taruhan.Â
Nah, dengan ajakan seperti ini semoga generasi muda menjadi orang yang dermawan. Sejak muda mereka dibina untuk menjadi orang yang suka memberi bantuan. Tidak pelit untuk mengeluarkan uang dalam pembangunan masjid dan sarana ibadah. Kebiasaan ini patut ditiru.Â
Pengajian berakhir pada pukul 11.45. Setelah mengaji mereka menunggu adzan dzuhur dikumandangkan. Setelah itu qomat, mereka sholat dzuhur berjamaah. Setelah sholat dzuhur barulah mereka meninggalkan Masjid Al-Furqon.
Usai sholat dzuhur, beberapa pemuda dan pemudi tampak masih duduk di dalam masjid. Mereka adalah pengurus harian pemuda. Mereka berkumpul untuk mengadakan musyawarah. Mereka membahas ketertiban pengajian, absensi, masalah teknis lain yang perlu dibahas.Â
Inilah secuil gambaran kesibukan pemuda LDII. Di samping mengikuti pengajian generasi muda tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD), anak muda LDII masih memiliki segudang kesibukan lain.
Mereka mengikuti pengajian pemuda tingkat Pimpinan Anak Cabang (PAC) yang frekuensinya 2 kali seminggu. Pengajian pemuda tingkat Pimpinan Cabang (PC) yang dilaksanakan 2 kali sebulan.Â
Ditambah lagi pemuda LDII juga berkewajiban mengikuti pengajian umum yang dilaksanakan seminggu 2x ditingkat PAC. Pengajian umum tingkat PC yang dilaksanakan 1x sebulan. Dan pengajian umum tingkat  DPD kabupaten kota 1x sebulan.
Tak hanya tingkat regional Makassar, diseluruh Indonesia dan bahkan dunia LDII giat membina anak muda. Agar mereka tak terjerumus kedalam jurang dosa dan foya-foya.Â
LDII memegang kuat prinsip:Â
Kecil dibina, muda berkarya, tua bersahaja dan mati masuk surga.Â
LDII menolak: