Tetapi, jika membeli tali maka mustahil sapi akan didapat. Begitupula gambaran orang yang mendahulukan urusan ibadah maka dunianya pasti akan ikut. Sebaliknya, orang yang hanya mengejar uang atau materi maka belum tentu ia akan mendapat apa yang ia cita-citakan itu.
Ketiga, pengajian LDII free. Tanpa biaya. Tak dipungut uang satu rupiah pun. LDII betul-betul menjaga urusan agama. Urusan agama tak boleh dipolitisasi untuk mendapatkan materi. Tak boleh ada tendensi untuk mengeruk keuntungan dari ayat yang disampaikan.
Keempat, peserta pengajian diajak untuk menjadi orang yang dermawan. Ada peristiwa yang unik tejadi saat pengajian berlangsung. Saat itu Muh. Furqon, S.Kep selaku pemateri bertanya kepada peserta pengajian.
“Di dalam masjid ini siapa yang sudah bekerja?”
Beberapa orang tampak mengangkat tanggannya.
“Saya minta anda yang sudah bekerja silahkan buka dompat lalu infakkan uang anda sebanyak Rp.30.000”.
Furqon lalu memberi instruksi selanjutnya.
“Di sini siapa yang masih sekolah atau kuliah?”
Tampak yang mengangkat tangan jumlahnya lebih banyak dari pada yang sudah bekerja.
“Saya minta anda mengeluarkan uang infak yang tengah-tengah. Misalnya anda punya uang pecahan Rp.10 ribu, 5 ribu dan 2 ribu maka saya minta anda infak sebesar Rp.5 ribu.”
Wal hasil jumlah infak yang terkumpul saat itu ialah 1,7 juta rupiah lebih. Angka yang fantastis. Dengan jumlah peserta pengajian sebanyak 230 orang lebih. Jadi, jika dirata-ratakan maka setiap orang memberi infak sebanyak Rp.7 ribu rupiah.