Acara telah berakhir dan semua pulang ke rumah masing-masing. Zahra teringat apakah hubungan mereka akan baik-baik saja atau tidak. Beberapa hari mungkin adalah waktu yang singkat bagi mereka untuk menikmati hari-hari mereka.
 Tidak bisakah hubungan kita berakhir selamanya? Aku merindukannya di setiap sudut ruang kamarku, bayangannya tak bisa lepas dari pandanganku. Aku tak ingin hubungan ini berakhir begitu saja.
 Suatu hari saat Azzahra yang sedang asik menyirami tanaman di depan rumahnya, ia dikagetkan dengan seorang kurir yang tiba-tiba mengirimnya barang. Azzahra bingung seingatnya dia tidak sedang membeli barang online.
 Saat membuka paket tersebut air mata seketika menetes dari pelupuk matanya. Paket tersebut berisikan es krim beraneka rasa mengingatkan Azzahra kepada satu sosok, sosok yang sedang ia rindukan, Marvel. Di dalam paket tersebut berisikan juga sebuah surat, surat kerinduan yang ditulis oleh Marvel untuk sang pemilik hatinya Azzahra Amerta.
Bukan awan, namun tempat bernaung
Bukan bintang, namun seterang mentari
Cinta...
Yang kata orang selalu membuat gila
Dunia berkata kamulah segalanya
Namun Galaksi menyela kamulah titik di dunia
Benar...