Mohon tunggu...
26_Amalia Eka Oktarina
26_Amalia Eka Oktarina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menjadi member kompasiana berawal dari tugas kuliah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Teori Kognitif Gagne dalam Mata Pelajaran IPS Terpadu SMP

4 November 2023   15:04 Diperbarui: 4 November 2023   15:13 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: CoureArc.com

Salah satu pilar utama dalam perkembangan masyarakat dan individu adalah pendidikan. Di SMP, pengajaran mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) terpadu adalah komponen penting dari kurikulum. Mata pelajaran ini sangat penting untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang berbagai aspek geografi, sosial, dan sejarah yang terkait dengan dunia mereka. Penerapan teori kognitif Gagne menjadi relevan dan bermanfaat dalam upaya meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran IPS terpadu di SMP.

Teori Kognitif Gagne

Teori Kognitif Gagne, yang diusulkan oleh Robert Gagne pada pertengahan abad ke-20, berfokus pada proses pembelajaran. Teori ini menunjukkan bahwa siswa harus melalui berbagai langkah untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan (Tarihoran et al., 2021). Menurut (Al-Mahiroh & Suyadi, 2020) teori ini terdiri dari delapan tahap utama, yaitu:

  1. Memperhatikan

  2. Menginformasikan tujuan belajar

  3. Pedoman

  4. Meberikan feedback

  5. Mengingat

  6. Problem solving

  7. Menyusun skill

  8. Mengenalkan variasi

Implementasi Teori Gagne dalam IPS Terpadu SMP

Guru dapat merancang pembelajaran yang lebih efektif dengan kerangka kerja ini, dan siswa dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang materi pelajaran. 

Implementasi Teori Gagne dalam IPS Terpadu SMP, antara lain sebagai berikut.

  1. Memperhatikan

Memastikan bahwa siswa memberikan perhatian kepada materi pelajaran adalah langkah pertama dalam menerapkan teori Gagne. Ini dapat dicapai dengan membuat pembelajaran lebih menarik dan relevan dalam konteks IPS terpadu di SMP. Guru dapat memulai pelajaran dengan studi kasus yang mengaitkan materi dengan situasi dunia nyata atau dengan mengajukan pertanyaan yang menarik minat siswa.

  1. Menginformasikan

Guru harus memberikan informasi yang jelas dan terstruktur tentang topik yang dibahas setelah menarik perhatian siswa. Memberikan informasi ini dengan menggunakan sumber daya seperti buku teks, presentasi multimedia, atau diskusi di kelas dapat membantu. Namun, sangat penting bahwa materi pelajaran disusun dengan baik sehingga siswa dapat mengikuti alur pembelajaran. 

  1. Pedoman

Pada tahap ini, guru harus memberi tahu siswa bagaimana memproses data yang diberikan. Misalnya, mereka dapat mengajarkan siswa cara melakukan penelitian sejarah atau menganalisis data geografis. Petunjuk ini meningkatkan pemahaman siswa tentang cara memproses data yang diberikan.

  1. Memberikan feedback

Pemberitahuan adalah tahap penting dalam proses pembelajaran. Guru harus memberikan umpan balik konstruktif kepada siswa untuk membantu mereka memahami lebih baik apa yang mereka pelajari. Ini dapat berupa evaluasi proyek, tes, atau diskusi kelas dalam mata pelajaran IPS terpadu.

  1. Mengingat

Setelah siswa menerima informasi dan umpan balik, pemanggilan ingatan dilakukan. Diharapkan siswa dapat mengingat kembali informasi yang telah mereka pelajari. Mengingat data geografis, peristiwa sejarah, dan konsep sosial yang relevan adalah beberapa contoh IPS terpadu.

  1. Problem solving

Salah satu komponen penting dalam pembelajaran IPS terpadu adalah pemecahan masalah. Guru dapat menantang siswa untuk menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang mereka pelajari untuk menyelesaikan masalah yang rumit. Misalnya, siswa dapat diminta untuk mempelajari penyebab konflik sosial dalam sejarah atau menganalisis bagaimana peristiwa tertentu berdampak pada lokasi geografis.

  1. Menyusun skill

Pada tahap ini, diharapkan siswa memperoleh kemampuan yang telah mereka pelajari selama proses pembelajaran. Ini dapat mencakup keterampilan seperti analisis data, penelitian sejarah, atau pemahaman geografi dalam IPS terpadu. Guru dapat memberikan proyek atau tugas yang menguji kemampuan siswa dalam menerapkan keterampilan ini.

  1. Mengenalkan variasi

Tahap terakhir adalah pengenalan varian. Siswa diharapkan untuk mengenali berbagai situasi di mana pengetahuan dan keterampilan yang mereka pelajari dapat diterapkan. Dalam IPS terpadu, ini bisa berarti memahami bagaimana konsep sosial, sejarah, dan geografi relevan dalam konteks dunia nyata.

Manfaat Penerapan Teori Gagne dalam IPS Terpadu SMP

Menurut (Tarihoran et al., 2021) teori Gagne dalam IPS Terpadu SMP jika diimplementasikan akan memberikan banyak manfaat, antara lain:

  1. Siswa semakinn memahami materi pelajaran IPS terpadu.

  2. Mengembangkan skill analisis, penelitian, dan pemecahan masalah, yang berhubungan dengan IPS terpadu.

  3. Siswa termotivasi belajar sehingga tidak bosan di dalam kelas.

  4. Siswa mengingat materi, hal ini akan berimbas positif pada retensi jangka Panjang.

  5. Siswa dapat menganalisis permasalahan serta penyelesaiannya.

  6. Siswa dapat mengintegrasikan mata Pelajaran IPS terpadu dengan dunia nyata dan memahami urgensi belajar IPS terpadu.

  7. Guru dapat memanfaatkan keanekaragaman metode ajar dan sumber daya, seperti presentasi multimedia, proyek penelitian, dan diskusi kelas.

  8. Guru dapat merencanakan evaluasi yang lebih efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa.

Implementasi Teori Gagne dalam Ruang Kelas

Implementasi  teori Gagne dalam pembelajaran IPS terpadu di SMP harus tepat dan cermat. Berikut ini adalan implementasi teori tersebut di dalam ruang kelas.

  1. Rencana kegiatan belajar mengajar(KBM)

Guru harus membuat rencana KBM dengan berprinsip pada teori Gagne. Bagaimana untuk memperoleh perhatian siswa, memberikan informasi yang jelas, memberikan pedoman, dan memberikan feedback yang membangun.

  1. Relevansi materi

Materi pelajaran IPS terpadu relevan dengan kehidupan siswa.

  1. Pemanfaatan sumber daya

Memanfaatkan berbagai sumber daya, seperti buku cetak, ebook, atau online teks, dll. 

  1. Diskusi kelas 

Mendorong diskusi kelas yang aktif dan interaktif agar pemahaman siswa, kemampuan problem solving dan memori meningkat.

  1. Proyek dan Tugas

Memberikan proyek dan tugas menantang agar pengetahuan dan skill siswa meningkat.. Contoh proyeknya adalah penelitian Sejarah atau studi isu sosial. 

  1. Evaluasi Berbasis Gagne

Memastikan evaluasi berupa tes atau ujian berbasis teori kognitif Ggane yang memprioritaskan proses mengingat dan problem solving.

  1. Feedback  Transparan

Memberikan Feedback yang terbuka dan membangun agar siswa pengetahuan dan keteramoilannya meningkat.

  1. Pengembangan Materi Tambahan

Guru dapat menambahkan materi studi kasus sosial yang sedang terjadi untuk memberikan contoh yang relevan dengan materi belajar siswa. 

Tantangan dalam Penerapan Teori Gagne 

Dalam mengimplementasikan Teori Kognitif Gagne, tentangan dapat terjadi. Menurut  (Akhiruddin et al., 2020) tantangan tersebut, antara lain:

  1. Terbatasnya waktu dalam mencakup semua teori Gagne.

  2. Sumber daya belajar yang relevan terbatas.

  3. Kemampuan siswa dalam mengikuti Pelajaran beragam sehingga guru harus pandai dalam adaptasi terhadap hal tersebut.

  4. Evaluasi yang sesuai dengan teori gagne membutuhkan rencana yang rinci dan waktu yang banyak dalam pemberian feedback yang sesuai.

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang terintegrasi menggunakan teori kognitif Gagne di sekolah menengah pertama dapat sangat menguntungkan siswa. Siswa dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang topik, memperoleh keterampilan yang relevan, dan melihat hubungan antara konsep IPS dengan dunia nyata melalui penggunaan pendekatan yang terstruktur dan berurutan. Namun, guru harus mempertimbangkan kesulitan dalam menerapkan teori ini dan menyesuaikan pendekatan mereka dengan kebutuhan siswa dan sumber daya yang tersedia. Penerapan teori Gagne dapat membantu meningkatkan kualitas pembelajaran IPS terpadu di SMP dengan dukungan dan persiapan yang tepat.

Sumber rujukan:

Akhiruddin, Sujarwo, Atmowardoyo, H., & H, N. (2020). Belajar dan Pembelajaran (Teori dan Implementasi). In Presiden Republik Indonesia.

Al-Mahiroh, R. S., & Suyadi, S. (2020). Kontribusi Teori Kognitif Robert M. Gagne dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, Dan Agama, 12(2), 117--126. https://doi.org/10.37680/qalamuna.v12i2.353

Tarihoran, D., Nau Ritonga, M., & Lubis, R. (2021). Teori Belajar Robert Mills Gagne Dan Penerapan Dalam Pembelajaran Matematika. JURNAL MathEdu (Mathematic Education Journal), 4(3), 32--38. https://doi.org/10.37081/mathedu.v4i3.2242

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun