Dengan kekayaan yang diperoleh dari minyak, Arab Saudi menggunakan sumber dayanya untuk menyebarkan ajaran Wahabi melalui pendanaan masjid, sekolah, dan madrasah di seluruh dunia.
Kritikus menuduh bahwa pendanaan ini telah membantu menyebarkan ideologi ekstremis dan intoleran, yang pada gilirannya berkontribusi pada radikalisasi dan terorisme di berbagai negara.
Kekerasan terhadap Minoritas:
Di Arab Saudi, kelompok minoritas, terutama umat Islam Syiah, sering mengalami diskriminasi dan penindasan. Praktik-praktik agama yang berbeda dari ajaran Wahabi dianggap sebagai bid'ah dan diperlakukan dengan keras.
Penghancuran Situs Bersejarah:
Hingga hari ini, pemerintah Arab Saudi terus melakukan penghancuran terhadap situs-situs bersejarah yang dianggap tidak sesuai dengan ajaran Wahabi. Hal ini termasuk penghancuran makam-makam bersejarah dan bangunan-bangunan kuno di Makkah dan Madinah.
Penutup
Sejarah Wahabi ditandai oleh usaha untuk memurnikan Islam yang sering kali diterapkan dengan cara yang sangat keras dan tidak toleran. Pendekatan ini telah menimbulkan banyak konflik dan kontroversi sepanjang sejarahnya, baik di dalam maupun di luar Arab Saudi. Kritik terhadap Wahabi sering kali berfokus pada kecenderungan gerakan ini untuk menghapus warisan budaya dan sejarah Islam yang kaya dan beragam, serta pada dampaknya terhadap stabilitas dan keamanan global.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H