Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Curah Rahasia Menulis Biografi: Catatan Proses Buku ke-39

17 Februari 2021   20:33 Diperbarui: 17 Februari 2021   20:36 1006
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gugus gagasan memoar (Sumber: Dokpri)

Apa saja yang kulakukan sebelum dan selama menyusun kerangka? Tenang, Kawan. Kita umbar satu per satu.

Pertama, menata linimasa. Khusus untuk buku ke-39 ini, aku akan menulis memoar tentang kisah hidup Ibu Mira Anggraini (Direktur SDM dan Umum BPJS Kesehatan Masa Bakti 2006--2021). Jadi, ada dua fokus penulisan di situ, yakni perjalanan hidup Mira dan perjalanan BPJS Kesehatan.

Setiap bab memuat pertalian dan persinggungan dua bagian itu. Dengan demikian, aku mesti menata linimasa dua bagian itu agar tidak tumpang tindih. Misalnya, apa yang terjadi di BPJS Kesehatan ketika Mira baru dilahirkan. Atau, bagaimana wajah BPJS Kesehatan tatkala Mira baru saja bergabung menjadi duta atau karyawan.

Berdasarkan asumsi tersebut, aku taja linimasa seperti tergambar di bawah ini.

Linimasa patokan sebelum menulis (Sumber: Dokpri)
Linimasa patokan sebelum menulis (Sumber: Dokpri)
Kedua, menggambar fokus ulasan. Sebagai bayangan, aku ulangi lagi, memoar ini memuat kisah Mira dan sejarah BPJS Kesehatan. Jika dibuatkan peta pikiran, dua bagian itu bertemu pada irisan ketika Mira bekerja di BPJS Kesehatan. Itu fokus ulasannya.

Fokus ulasan itu tidak bisa hanya kugambarkan di dalam kepala. Sekuat apa pun daya ingatku, pasti ada masa-masa berat untuk menggali ingatan. Bisa karena stamina, bisa karena gangguan eksternal yang membuat aku sulit berkonsentrasi.

Beginilah gambaran fokus ulasan itu. Silakan dinikmati.

Fokus ulasan buku ke-39 (Sumber: Dokpri)
Fokus ulasan buku ke-39 (Sumber: Dokpri)
Ketiga, menyusun kerangka tulisan. Hal ini penting lantaran mesti ada kesesuaian antara penulis dengan klien (pemesan tulisan). Kerangka menjadi patokan awal kesepahaman sehingga proses riset, wawancara, analisis data, dan penulisan menjadi sama. Silakan tilik infografis berikut.

Kerangka buku ke-39 (Sumber: Dokpri)
Kerangka buku ke-39 (Sumber: Dokpri)
***

BEGITULAH, KAWAN. Sudah kucurahkan tiga rahasia dapur yang selalu kugunakan ketika menulis memoar. Baik memoar pesanan maupun memoar keinginan sendiri. O ya, karena semua detail pekerjaan sudah tertata, terencana, dan terukur maka tidak ada alasan bagiku untuk bermalas-malasan selama penulisan.

Adapun proses menulis sendiri berlangsung singkat. Aku jadwalkan sebulan dengan asumsi satu bab per hari, tetapi pekerjaannya sendiri hanya memakan waktu setengah bulan. Aku anggap itu bonus, sebab 15 hari sisanya kugunakan untuk memperbaiki kekurangan atau kelemahan dalam penulisan. Begitu setor, tidak banyak coretan klien. Hanya mencakup "ada tambahan, Daeng".

Bagaimana dengan kepuasan klien seusai buku rampung kutulis? Ambil contoh sebuah bangunan saja. Lantaran sejak awal kami sudah menyepakati arsitektur, jenis material dan biayanya, lama pekerjaan dan persetasenya, maka semua berakhir dengan rasa bahagia pada kedua belah pihak. Ibarat potongan lirik lagu: di sini senang di sana senang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun