Apa saja yang kulakukan sebelum dan selama menyusun kerangka? Tenang, Kawan. Kita umbar satu per satu.
Pertama, menata linimasa. Khusus untuk buku ke-39 ini, aku akan menulis memoar tentang kisah hidup Ibu Mira Anggraini (Direktur SDM dan Umum BPJS Kesehatan Masa Bakti 2006--2021). Jadi, ada dua fokus penulisan di situ, yakni perjalanan hidup Mira dan perjalanan BPJS Kesehatan.
Setiap bab memuat pertalian dan persinggungan dua bagian itu. Dengan demikian, aku mesti menata linimasa dua bagian itu agar tidak tumpang tindih. Misalnya, apa yang terjadi di BPJS Kesehatan ketika Mira baru dilahirkan. Atau, bagaimana wajah BPJS Kesehatan tatkala Mira baru saja bergabung menjadi duta atau karyawan.
Berdasarkan asumsi tersebut, aku taja linimasa seperti tergambar di bawah ini.
Fokus ulasan itu tidak bisa hanya kugambarkan di dalam kepala. Sekuat apa pun daya ingatku, pasti ada masa-masa berat untuk menggali ingatan. Bisa karena stamina, bisa karena gangguan eksternal yang membuat aku sulit berkonsentrasi.
Beginilah gambaran fokus ulasan itu. Silakan dinikmati.
BEGITULAH, KAWAN. Sudah kucurahkan tiga rahasia dapur yang selalu kugunakan ketika menulis memoar. Baik memoar pesanan maupun memoar keinginan sendiri. O ya, karena semua detail pekerjaan sudah tertata, terencana, dan terukur maka tidak ada alasan bagiku untuk bermalas-malasan selama penulisan.
Adapun proses menulis sendiri berlangsung singkat. Aku jadwalkan sebulan dengan asumsi satu bab per hari, tetapi pekerjaannya sendiri hanya memakan waktu setengah bulan. Aku anggap itu bonus, sebab 15 hari sisanya kugunakan untuk memperbaiki kekurangan atau kelemahan dalam penulisan. Begitu setor, tidak banyak coretan klien. Hanya mencakup "ada tambahan, Daeng".
Bagaimana dengan kepuasan klien seusai buku rampung kutulis? Ambil contoh sebuah bangunan saja. Lantaran sejak awal kami sudah menyepakati arsitektur, jenis material dan biayanya, lama pekerjaan dan persetasenya, maka semua berakhir dengan rasa bahagia pada kedua belah pihak. Ibarat potongan lirik lagu: di sini senang di sana senang.