Pisau dapur di tangan tukang masak biasa berbeda jika berada di tangan juru masak ternama. Sama-sama dipakai di dapur, digunakan untuk memasak juga, tetapi tingkat kemahiran pasti tidak bakal serupa. Itu ilustrasi belaka.
Bagi penulis yang cakap, gagasan sederhana bisa diolah menjadi bacaan yang luar biasa. Ibarat kata telur dadar di tangan koki terampil. Saya juga sering menggoreng dadar telur, tetapi saya sendiri yang menyebutnya enak. Di sinilah pentingnya teori dan pengalaman.Â
Paragraf di jemari penulis yang terampil mirip dengan telur dadar di tangan koki terampil. Mengapa demikian? Lantaran penulis sudah khatam dalam menata irama dan menaja makna. Bisakah Anda melakukan hal serupa? Jelas bisa. Semua orang pasti mudah melakukan sesuatu asal tahu caranya.
Bagaimana cara mengetahuinya? Tiada lain kecuali dua cara, yakni banyak membaca dan rajin menulis. Tidak banyak. Hanya dua, tetapi jangan Anda kira mudah diterapkan.
Percayalah, kita semua punya tumor di jantung semangat kita. Tumor itu bernama malas. [khrisna]
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI