Mohon tunggu...
Khrisna Pabichara
Khrisna Pabichara Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Penyunting.

Penulis; penyunting; penerima anugerah Penulis Opini Terbaik Kompasianival 2018; pembicara publik; penyuka neurologi; pernah menjadi kiper sebelum kemampuan mata menurun; suka sastra dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Seni Menata Paragraf

8 Maret 2019   09:09 Diperbarui: 8 Maret 2019   14:10 3987
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Apa yang harus ditegaskan? Gagasan yang kita usung. Tidak perlu banyak kata dalam satu kalimat, sebab yang harus kita dahulukan adalah ketegasan gagasan. Mengapa harus ditegaskan? Supaya pembaca memahami saripati kalimat dan intisari gagasan.

Di sinilah pentingnya ide dan kerangka artikel sudah rampung, entah di kepala entah di catatan, sebelum kita tumpahkan ke dalam tulisan. Penulis yang cakap memiliki vaksin guna menangkal serangan virus kalimat bertele-tele. Vaksinnya bernama kerangka gagasan.

Kini kita tiba di anak tangga ketiga. Keringkasan namanya. Perhatikan secermat-cermatnya paragraf Anda.
Di sinilah perlunya setiap penulis mengenali kata. 

Anda harus bisa membedakan antara kata sifat dan kata kerja, memastikan mana nomina dan mana pronomina, atau mencamkan penggunaan adjektiva dan pemakaian adverbia. 

Bingung memahami diksi pada kalimat di atas? Jika jawaban Anda "ya", berarti Anda butuh berintim-intim dengan kata.

Bentuk ringkas dan bentuk panjang berpilin erat dengan kefasihan kita dalam mengenali kata. Aku membutuhkan kamu dapat diringkas menjadi aku membutuhkanmu. Itu masih di tataran kalimat, belum bergerak ke tuturan paragraf.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Sekarang kita sisir keringkasan paragraf. Satu paragraf sebaiknya tidak lebih dari lima hingga tujuh kalimat. Jika kalimatnya panjang-panjang maka tiga hingga lima kalimat sudah cukup. 

Perhitungkan kalimat pokok atau kalimat utama. Kalimat utama dalam satu paragraf biasanya satu atau dua kalimat saja, selebihnya pelengkap belaka.

Kita mesti menyadari bahwa pembaca artikel, baik di blog maupun portal berita, banyak memakai ponsel ketika membaca. Paragraf yang panjang dapat menguapkan gairah membaca. Jika sudah begitu, pertanda tulisan kita ditinggalkan sebelum khatam dibaca. Kecuali pembaca sangat membutuhkan tulisan kita.

Kini tiba waktunya kita menilik resep keempat, yakni ketandasan. Silakan tilik infografis di bawah ini.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Seringan apa pun artikel yang kita pajang di blog, misalnya, tumpuannya selalu gagasan. Anda curhat tentang perangai sahabat yang culas dan main tikung, contohnya, tetap saja bermula dari gagasan. Jangan biasakan menuangkan seluruh gagasan di paragraf awal. Kuasai strategi "tarik-ulur" supaya pembaca tetap terangsang menghabiskan tulisan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun