Hal itu berarti bahwa keputusan jangka pendek yang terburu-buru tidak lagi dibuat. Dalam demokrasi modern saat ini, rancangan Undang-Undang telah dibahas dan diperiksa secara ketat sesuai dengan amanat hati nurani rakyat dalam waktu lama.
Masih Ada Banyak Masalah
Sangat menarik pada demokrasi modern saat ini ialah tingkat jumlah para pemilih yang berhak memilih secara signifikan lebih tinggi daripada tingkat partisipasi demokrasi pada zaman kuno. Meskipun demikian, para pemilih saat ini masih memiliki prioritas politik yang masih sangat mementingkan diri sendiri.
Para pemilih dari warga kelas bawah tetap memiliki pandangan pendek. Para pemilih kelas bawah sering menunda masalah yang akan datang, meskipun masalah masa depan itu tidak menjadi masalah akut. Para warga kelas bawah pada zaman modern hanya menunggu sampai masalah itu berat barulah mereka meminta untuk diselesaikan.Â
Pada pelbagai kasus demokrasi modern, masalah demokrasi adalah masalah yang terlalu manusiawi. Masalah-masalah manusiawi dalam demokrasi modern tidak dapat diselesaikan hanya dengan cara mereformasi proses demokrasi.Â
Hal yang paling penting dilakukan untuk memperbaiki masalah-masalah rakyat adalah satu-satunya hanya dengan cara memperbaiki dan menghapus ideologi wacana politik publik yang keliru. Tumbuh suburnya pelbagai wacana politik publik yang keliru sering memiliki kekuatan politik untuk melakukan revolusi.
Pemerintah dan aparat keamanan harus mampu mengendalikan dan menghapus pelbagai wacana politik keliru para warga yang muncul bersamaan dengan adanya kebebasan menulis di media-media. Wacana-wacana politik keliru para warga bisa berubah sebagai kekuatan anti demokrasi. Sehingga jalan terbaik negara adalah menghapus wacana-wacana politik keliru milik para warga demi menyelamatkan dan menegakkan demokrasi.
Pemerintah modern berjuang untuk menegakkan demokrasi berkonstitusi. Dengan berkonstitusi, demokrasi telah memantapkan dirinya di semua negara industri modern. Bagi dunia sekarang, demokrasi adalah bentuk organisasi negara yang paling baik. Tetapi atas nama demokrasi, tidak boleh ada pelbagai keputusan cepat-cepat untuk digunakan sebagai pembenaran atas tindakan perang. (*).
Sumber:
(1). Hoeffe, Otfried. (2007). Aristoteles Politik. In: Geschichte des politischen Denkens. Ein Handbuch hrsg. von Manfred Brocker, Suhrkamp Taschenbuch Wissenschaft 1818, Frankfurt.
(2). Wikipedia ins Deutsch. (2020). Politik (Aristoteles). https://de.wikipedia.org/wiki/Politik_(Aristoteles), diakses pada 28 Juli 2020.
(3). Zerjadtke, Michae. (15.12.2015). Demokratie in der Kritik Aristoteles und Platon Waren Keine Fans der Demokratie. Di Sini, diakses pada 28 Juli 2020.