Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Alumnus Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) di Universitas Negeri Nusa Cendana Kupang Tahun 2008. (1). Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat", (2). A Winner of Class Miting Content Competition for Teachers Period July-September 2022. (3). The 3rd Winner of Expat.Roasters Giveaway 2024.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Plato dan Aristoteles Menentang Demokrasi Tak Berkonstitusi

28 Juli 2020   09:46 Diperbarui: 28 Juli 2020   16:24 4076
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Plato (kiri tengah) dan Aristoteles (kanan sebelah), keduanya sangat kritis terhadap demokrasi Athena dalam lukisan Raphael dalam School of Athens. (Foto: Lukisan dinding dari Raphael / www.wga.hu).

Hal itu berarti bahwa keputusan jangka pendek yang terburu-buru tidak lagi dibuat. Dalam demokrasi modern saat ini, rancangan Undang-Undang telah dibahas dan diperiksa secara ketat sesuai dengan amanat hati nurani rakyat dalam waktu lama.

Masih Ada Banyak Masalah

Sangat menarik pada demokrasi modern saat ini ialah tingkat jumlah para pemilih yang berhak memilih secara signifikan lebih tinggi daripada tingkat partisipasi demokrasi pada zaman kuno. Meskipun demikian, para pemilih saat ini masih memiliki prioritas politik yang masih sangat mementingkan diri sendiri.

Para pemilih dari warga kelas bawah tetap memiliki pandangan pendek. Para pemilih kelas bawah sering menunda masalah yang akan datang, meskipun masalah masa depan itu tidak menjadi masalah akut. Para warga kelas bawah pada zaman modern hanya menunggu sampai masalah itu berat barulah mereka meminta untuk diselesaikan. 

Pada pelbagai kasus demokrasi modern, masalah demokrasi adalah masalah yang terlalu manusiawi. Masalah-masalah manusiawi dalam demokrasi modern tidak dapat diselesaikan hanya dengan cara mereformasi proses demokrasi. 

Hal yang paling penting dilakukan untuk memperbaiki masalah-masalah rakyat adalah satu-satunya hanya dengan cara memperbaiki dan menghapus ideologi wacana politik publik yang keliru. Tumbuh suburnya pelbagai wacana politik publik yang keliru sering memiliki kekuatan politik untuk melakukan revolusi.

Pemerintah dan aparat keamanan harus mampu mengendalikan dan menghapus pelbagai wacana politik keliru para warga yang muncul bersamaan dengan adanya kebebasan menulis di media-media. Wacana-wacana politik keliru para warga bisa berubah sebagai kekuatan anti demokrasi. Sehingga jalan terbaik negara adalah menghapus wacana-wacana politik keliru milik para warga demi menyelamatkan dan menegakkan demokrasi.

Pemerintah modern berjuang untuk menegakkan demokrasi berkonstitusi. Dengan berkonstitusi, demokrasi telah memantapkan dirinya di semua negara industri modern. Bagi dunia sekarang, demokrasi adalah bentuk organisasi negara yang paling baik. Tetapi atas nama demokrasi, tidak boleh ada pelbagai keputusan cepat-cepat untuk digunakan sebagai pembenaran atas tindakan perang. (*).

Sumber:
(1). Hoeffe, Otfried. (2007). Aristoteles Politik. In: Geschichte des politischen Denkens. Ein Handbuch hrsg. von Manfred Brocker, Suhrkamp Taschenbuch Wissenschaft 1818, Frankfurt.

(2). Wikipedia ins Deutsch. (2020). Politik (Aristoteles). https://de.wikipedia.org/wiki/Politik_(Aristoteles), diakses pada 28 Juli 2020.

(3). Zerjadtke, Michae. (15.12.2015). Demokratie in der Kritik Aristoteles und Platon Waren Keine Fans der Demokratie. Di Sini, diakses pada 28 Juli 2020.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun