Mohon tunggu...
Aqib Maulana
Aqib Maulana Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Tadris biologi di IAIN Kudus

Mahasiswa Tadris Biologi di IAIN Kudus

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berpikir Cerdas dalam Menghadapi Pandemi Covid-19 Demi Kemaslahatan Umat

4 Juni 2020   12:29 Diperbarui: 4 Juni 2020   17:44 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber gambar: https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2020/04/15/a4cbe21b-2558-42bd-a914-c6bc06ec0a00_169.jpeg?w=600&q=90)

Akhir-akhir ini kita tahu bahwa Indonesia sedang dilanda musibah yang sangat besar. Karena Musibah ini, manusia menjadi panik serta cemas karena memikirkan kelangsungan hidup mereka. Musibah besar ini berupa wabah penyakit yang sebabkan oleh virus corona SARS-CoV-2 yang telah menjangkit lebih dari 172 negara. Virus ini berasal dari dari kota Wuhan di Tiongkok.

Pada tanggal 11 Maret 2020, WHO menetapkan COVID-19 sebagai wabah penyakit yang bersifat pandemi. Pandemi adalah sebuah penyakit yang bisa menyebar dengan cepat ke berbagai wilayah di dunia. Oleh karena itu, kondisi ini jelas tidak boleh diremehkan karena hanya ada beberapa penyakit saja sepanjang sejarah yang digolongkan sebagai pandemi.

Dikutip dari buku Panduan menghadapi Penyakit Virus Corona 2019 Model RCC, sejak Desember 2019. Telah terdiagnosis peningkatan jumlah kasus coronavirus pneumonia (NCP) di Wuhan, Provinsi Hubei. Dengan penyebaran yang epidemik, kasus-kasus tersebut (secara resmi dinamai Corona Virus Disease 2019 [COVID-19] oleh WHO) juga sudah dilaporkan di berbagai daerah di Cina dan luar negeri.

Berdasarkan Undang-undang Replubik Rakyat China (RRC) tentang Pencegahanan Tindakan terhadap Penyakit Menular, COVID-19 dikategorikan sebagai Penyakit Menular Kelas B (communicable diseases), dan kemudian ditangan sebagai Penyakit Menular Kelas A dikutip dari (Forum Academia NTT. Panduan Menghadapi Penyakit Virus Corona 2019 Model RRC: Pencegahan, Pengendalian, Diagnosis dan Manajemen. Diterjemahkan oleh Forum Academia NTT (Kupang: ISBN) hlm. 3)

Terkait dengan itu, bersikap cerdas dalam menghadapi masalah besar ini sangat penting untuk masing-masing individu. Namun banyak sekali orang yang panik dengan adanya wabah ini lalu mereka dengan kepanikannya melakukan hal yang cukup bodoh.

Orang elit memborong semua bahan makanan sehari-hari dengan beranggapan agar mencegah keluarnya dari rumah dikarenakan takut akan tertularnya virus ini. Anggapan tersebut dikatakan sangat bodoh karena dengan kegiatan tersbut akan mengakibatkan kelangkaan barang dan kenaikan harga secara mendadak. Yang dimana peristiwa tersebut akan berdambak buruk bagi masyarakat yang notabenya kurang mampu.

Mereka akan kesulitan mencari bahan makanan dikarenakan habisnya stok di pusat perbelanjaan. Bahkan kesulitan untuk membelinya dikarenakan harga yang sangat mahal. Disisi lain ada sebagian orang yang tidak khawatir dengan adanya wabah virus ini.

Mereka berfikir bahwa kematian hanya ada ditangan Allah dan apabila belum tiba waktunya maka tidak akan terjadi kematian pada dirinya. Oleh karena itu bersikap cerdas dalam menghadapi dan memahami kondisi saat ini sangat penting dilakukan. Karena dengan sikap cerdas yang dimiliki setiap individu pasti akan mewujudkan kebaikan khususnya dirinya pribadi maupun khalayak umum.

Melihat konteks tersebut, peran dari pemerintah dalam masalah ini  sangat penting, karena dengan adanya himbauan dari pemerintah semestinya masyarakatnya akan mematuhi apa yang akan dilakukan setelah ada dihimbau dari pemerintah. Oleh karena itu untuk mengurangi kepanikan dan kebingungan dalam menghadapi situasi ini pemerintah indonesia memutuskan untuk melakukan physical distancing di seluruh wilayah Indonesia ini. Physical distancing artinya kita disuruh untuk mengurangi kontak fisik dengan orang lain, menjahui dari keramaian, menghindari dari kumpulan orang serta berdiam diri dirumah.

Berdiam diri dirumah bukan berarti kita cuman makan dan tidur saja. Tetapi selalu memperhatikan agar kondisi tubuh tetap dalam kondisi fit. Karena virus ini menyerang daya tahan tubuh kita. Dalam artian ketika daya tahan tubuh kita lemah maka virus ini tidak ada yang melawannya di dalam tubuh. sehingga mengakibatkan virus ini menyebar luas ke seluruh bagian tubuh khususnya mengarah ke paru-paru kita. Karena virus ini hanya bisa menularkan, dengan melakukan kontak fisik   dengan seseorang carrier atau penderita COVID-19.

Virus ini dapat masuk dan menular ke dalam tubuh melalui percikan yang dikeluarkan oleh mulut dan hidung dan dapat masuk melalui mulut, hidung dan mata. Terhitung mulai tanggal 3 Juni 2020 sebanyak 28.233 orang terinfeksi virus corona, 1.698 orang meninggal dunia dan pasien yang telah sembuh sebanyak 8.406 orang dikutip dari (Tirto.id.2020)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun