Ketiga tamu ini kemudian berpamitan pada Eduard. Dan Steve salah satu polisi menyampaikan pada Eduard bila mereka membutuhkan informasi lanjut maka mereka akan menghubungi Eduard.Â
Dengan langkah gontai karena lelah dan pikiran kusut Elona berjalan menuju arah mobil kedua polisi, sambil Eric salah satu polisi memegang lengan bagian atasnya.Â
Elona mengambil bagian tempat duduk di belakang. Sebagian besar barang-barangnya oleh polisi di letakan dalam bagasi di belakang kendaraan.Â
Meluncur kembali ke tengah aspal jalanan, pikiran Elona masih juga kalut untuk bisa menerka dimanakah  ia kini berada.
Baru saja sekitar delapanratus meter jaraknya dari restoran pinggir jalan yang bernama Pectopah, tiba-tiba dari kejauhan Elona melihat tempat pom bensin.
‘’Pom bensin, coba stop di sana. Pom bensin!’’ teriak Elona.
Steve dan Eric berpandangan. Eric kemudian mengalihkan kendaraaanya arah pom bensin.
Sesampainya pada pom bensin, Elona keluar dari mobil polisi dan berlari ke arah tempat parkir di samping pom bensin. Polisi Eric dan Steve mengikutinya dari belakang.
‘’Mobil saya di sini kemarin malam, di sini saya parkirkan setelah apes mogok’’ ujar Elona meyakinkan.
‘’Apakah anda mengenal yang mana mobil anda?’’ tanya polisi.Â
Mata Elona mencari mobilnya di antara barisan mobil lain yang sedang parkir baik di samping dan di belakang pom bensin, tetapi tak satupun Ford Escort tua miliknya yang kemarin malam dia parkir di situ terlihat.