‘’Dish itu mata uang darimana, Indiakah, Pakistan atau Afghanistan?’’ tanya Elona.
Karyawan semakin bingung dan memanggil Eduard lewat telepon di sampingnya. Sekali lagi Elona bertanya, namun jawabannya tetap 3Dish.
Putus asa Elona kembali menimpali, ‘’dalam Euro please?’’
Sekali lagi mata kasir tak berkedip dan wajahnya pucat pasi, sementara itu datang Eduard berlari-lari kecil. Setelah mendengar penjelasan karyawannya, Eduard menyampaikan pada Elona bahwa untuk kali ini Elona tidak usah membayar.Â
Sambil tersenyum Eduard menimpali, ‘’servis kami.’’
‘’Nggak, saya tetap mau bayar sendiri!’’ ucap Elona.
‘’Dish itu mata uang apa? ini saya bayar dengan mata uang Euro, mau gak?’’ diberikannya selembar uang kertas berwarna biru dengan gambar nominal €20.
Kali ini giliran Eduard terperangah ketika melihat satu lembar uang kertas berwarna biru dengan tanda yang asing €20. Belum pernah seumur hidupnya Eduard melihat mata uang asing seperti ini, dari negara apakah? Pikirnya dalam hati.
Dengan sedikit gerak takut sambil melirik pada kedua polisi yang berdiri di belakang Elona, Eduard menerima lembar €20 tersebut.
Elona menambahkan, sisanya boleh untuk Eduard saja. Pikir Elona, makan di Burger King lebih murah dari ini.Â
Bagi Eduard, lembar uang ini betul-betul unik. Belum pernah dia melihatnya apalagi mendengarnya. Tangannya gemetar ketika menerima. Kedua polisi di belakang Elona serta kedua lelaki di pojok bar lain menyaksikan kejadian itu.