Mohon tunggu...
Ade Surya
Ade Surya Mohon Tunggu... Guru - Saya Kuliah di IAIN CURUP

Jurusan Pendidikan Agama Islam

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pendidikan Islam Tradisional Konservatif

2 Januari 2020   10:19 Diperbarui: 2 Januari 2020   10:26 3358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan Islam kini sedang menghadapi tantangan yang semakin hari semakin berat dan nyata, terutama sejak berhadapan dengan berbagai fenomena yang muncul di kehidupan masyarakat. 

Dunia ini menyaksikan perubahan global yang hampir terjadi setiap detik. Pola-pola interaksi manusia telah dipengaruhi berbagai faktor yang secara tiba-tiba menghampiri dan mempengaruhi kehidupan masyarakat dan melakukan perubahan di dalam struktur kehidupan mereka. 

Terlebih lagi, ketika peran teknologi komunikasi dan media masa menjadi semakin vital, maka perubahan itu semakin terlihat nyata di depan mata dan tidak bisa dihindarkan lagi dampaknya. 

Berbagai peristiwa dengan mudah memasuki melalui media komunikasi, sadar atau tidak, kesemuanya telah membawa nilai tertentu pada suatu sistem yang berlaku yang sudah dianggap mapan, yang akibatnya kita akan menyaksikan akan terjadi benturan dan gesekan di antara sistem-sistem tersebut. Sebagai contoh, sebutlah ilmu pengetahuan, budaya, politik, agama, keluarga, anak, profesi dan sistem nilai yang berlaku.[11]

Kondisi Pendidikan Islam

Ada dua model pendidikan sebagai representasi pendidikan Islam yang berkembang di Indonesia sejak masuknya Islam hingga memasuki abad ke-20, yaitu, yaitu model pesantren dan surau. Model pesantren tumbuh dan berkembang di Jawa, sedangkan surau di Sumatera.Kedua model pendidikan ini masih sangat tradisioal, konsevatif, kolot dan tidak memenuhi standar pendidikan Eropa.

Dari aspek manajemen, pesantren ataupun surau dipimpin oleh seorang Kiyai. Kiyai adalah figur tunggal dan sentral yang memiliki otoritas penuh dalam segala hal terhadap murid atau santrinya, bahkan masyarakat luas. 

Dalam pandangan kiyai, seperti disebut Dhofier, pesantren yang dipimpinnya seperti kerajaan kecil dan dirinya sebagai sumber mutlak atas seluruh kewenangan atau kekuasaan dalam kehidupan pesantren. Selain sebagai guru, kiyai adalah sosok yang sangat dihormati dan disegani serta dipercaya mampu memberikanberkah dan celaka, bahkan dianggap ma'shum (tanpa salah dan dosa). Selain itu, telah menjadi kebiasaan kiyai dijadikan sebagai tabib, hakim, konsultan magis dan sebagai tempat menggantungkan hidup dan masa depan para santri.[12]

Bagi santri, kehinaan dan ketundukannya kepada kiyai adalah sebuah kebanggaan, dan kerendahan hati terhadapnya adalah keluhuran. Itu sebabnya, seorang santri akan sangat bahagia dan bangga sekaligus dengan etos kerja tinggi bila dapat membantu kiyai menyelesaikan pekerjaan rumah tangga kiyaimisalnya. 

Dari aspek proses pendidikan, hampir dipastikan metode pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah yang monoton, tanpa dialog. Materi yang diajarkan hanya terfokus pada pelajaran agama seperti tertuang dalam kitab Islam klasik, misalanya terkait dengan praktik salat lima waktu, khutbah, salat jumat dan lainnya. 

Jika diklasifikasikan, kitab yang dipelajari di pesantren dapat dibagi menjadi 8, yaitu: nahwu, sharaf, fikih, usul fikih, hadis, tafsir, tauhid, tasawuf dan etika, serta cabang-cabang yang lain seperti tarikh, dan balaghah Dari 8 jenis kitab tersebut, pengajaran fikih, nahwu, sharaf dan akidah menjadi prioritas. Sedangkan pengajaran tasauf, tafsir al-Qur'an, dan juga hadis sebagai ilmu yang bersifat sophisticated, yang hanya dapat dipelajari oleh orang-rang tertentu. Tidak ditemukan kitab/buku umum sebagai bahan ajarnya.[13]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun