Gaya kepemimpinannya dipuji karena kemampuannya menginspirasi dan memotivasi masyarakat Jakarta, namun juga dikritik karena penanganan konflik dan hubungannya dengan berbagai kelompok.
Ada kelebihan dan kekurangan dari kepemimpinan Anies Baswedan. Dia membangun Jakarta dengan gaya kepemimpinan yang inovatif, transformasional, dan mendukung. Melalui teknik komunikasi yang efektif, Anies dapat menginspirasi, memotivasi, dan memberdayakan masyarakat untuk mengatasi krisis Covid-19. Meskipun demikian, Anies memiliki beberapa kelemahan, termasuk resistensi terhadap perubahan dan keterbatasan sumber daya.
Saran untuk pengembangan kepemimpinan di masa depan adalah:
1. Transparansi dan Komunikasi yang Lebih Baik: Pemimpin publik harus lebih transparan dan berkomunikasi dengan publik untuk mendapatkan dukungan yang lebih besar dan mengurangi kritik karena kurangnya informasi.
2. Meningkatkan Kemampuan Adaptasi: Untuk mencapai keberhasilan dalam kepemimpinan mereka, para pemimpin harus memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan dan mengatasi resistensi terhadap perubahan.
3. Pengelolaan Sumber Daya yang Efisien: Pemimpin harus mengelola sumber daya mereka dengan cara yang bijaksana dan efektif agar mereka dapat mengatasi potensi kekurangan.
4. Meningkatkan Keterlibatan Masyarakat: Untuk menciptakan kebijakan yang lebih inklusif dan berkelanjutan, para pemimpin harus terus mendorong masyarakat untuk terlibat dan berpartisipasi aktif dalam proses pengambilan keputusan.
Diharapkan pemimpin publik di masa depan akan menerapkan saran-saran ini untuk meningkatkan kinerja kepemimpinannya dan memiliki dampak positif yang lebih besar pada masyarakat yang mereka pimpin.
Disusun oleh:
1. Gita Dara Tambora
2. Sa’idatus Shafa Nuzulia